Empat Ratus Tiga Puluh Tahun (Jelajah PL 266)

Keluaran 12:39-42

Ketika bangsa Israel menolak Yesus Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat, maka Injil dan keselamatan ditawarkan kepada bangsa lain. Jika bangsa Israel menerima Yesus Kristus, maka keselamatan itu pasti akan semakin tersebar ke banyak bangsa. Dari kekurangan Israel saja banyak bangsa diselamatkan, apalagi jika tidak ada kekurangan di bangsa Israel, pasti hasilnya akan lebih baik dan maksimal. Seharusnya bangsa Israel dipakai sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran, untuk memberitakan keselamatan itu kepada bangsa-bangsa lain. Tuhan tidak melihal latar belakang etnis seseorang. Ketika orang itu mau percaya kepada Tuhan, maka ia masuk dalam rencana keselamatan itu.

Tuhan sudah memperingatkan bangsa Israel bahwa mereka akan keluar dari Mesir dengan buru-buru. Mereka akan didesak keluar oleh orang Mesir. Karena itu Tuhan mengingatkan mereka untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Mereka harus mempersiapkan tongkat, kasut dan semua yang diperlukan. Bahkan dikatakan mereka tidak sempat untuk menyediakan bekal. Adonan yang mereka miliki tidak diragi, sebagai simbol bahwa setelah orang diselamatkan maka ia harus menjauhi dosa dan kesesatan.

Simbol lain dari peristiwa ini, orang-orang percaya dan telah ikut ambil bagian dalam perayaan penyembelihan anak domba Paskah, mereka juga harus bersiap-siap keluar dari Mesir. Percaya kepada Yesus harus diawali dengan penyesalan dan pertobatan. Pertobatan itu tidak boleh lambat-lambat. Dosa adalah hal yang menjijikkan bagi orang percaya. Tidak ada orang yang sudah ikut dalam perayaan domba Paskah, tetapi masih ingin tinggal di Mesir. Orang yang percaya dengan sungguh-sungguh akan melakukan hal yang sama, ingin segera keluar dari kehidupannya yang kelam untuk masuk dalam terang Tuhan.

Empat ratus tiga puluh tahun bangsa Israel berada di tanah Mesir. Pada malam itu, mereka semua keluar bersama dengan segala pasukan Tuhan dari tanah Mesir. Waktu Tuhan itu tepat, tidak pernah terlalu cepat dan terlalu lambat. Bagi kita atau bagi bangsa Israel, empat ratus tiga puluh tahun itu sangat lama. Tetapi bagi Tuhan, itulah waktu yang tepat untuk membebaskan bangsa Israel. Perlu beberapa generasi hidup di tanah Mesir, barulah Tuhan mengutus Musa sebagai pemimpin atas Israel, untuk keluar dari perbudakan.

Pasti orang Israel telah berseru-seru kepada Tuhan. Bahkan Musa sendiri berpikir bahwa empat puluh tahun yang lalu adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan bangsa Israel dari tanah Mesir. Tetapi rencana Tuhan berbeda, perlu empat puluh tahun lagi mempersiapkan Musa di padang gurun. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Kita diingatkan kembali dengan Roma 8:28 yang mengatakan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top