Keluaran 32:7-14
Musa berdoa sedemikian rupa kepada Tuhan, sehingga Tuhan menyesal dan tidak jadi memusnahkan bangsa Israel. Tuhan melihat bahwa ada sesuatu di dalam diri Musa yang mewakili umat Israel. Kata-kata Musa menunjukkan perubahan hati dan perubahan sikap dari Musa, yang menyebabkan Tuhan juga berubah sikap. Kita bisa belajar dari doa Musa, ketika membela bangsa Israel di hadapan Tuhan.
Doa Musa menyentuh hati Tuhan karena isinya tidak egois. Musa seharusnya bisa berbangga, karena dia dan keturunannya akan dijadikan Tuhan sebagai bangsa pilihan, pengganti Israel. Di dalam doanya, Musa berkata bahwa Israel bukan umat dari Musa, tetapi umat dari Tuhan. Bukan Musa yang memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, tetapi Tuhan yang memimpin dan membawa umat itu keluar dari tanah Mesir.
Di dalam doa ini, Musa memposisikan diri sebagai hamba Tuhan, yang melaksanakan tugas dan panggilan, sesuai dengan kehendak Tuhan. Ketika kita berdoa untuk apapun kepada Tuhan, ingatlah akan hal ini. Ketika kita berdoa demi kita sendiri, untuk kepentingan diri sendiri, maka Tuhan akan melihat hati kita, egois atau tidak. Tetapi ketika kita berdoa demi pekerjaan Tuhan, untuk Tuhan sendiri, maka Tuhan mengabulkannya. Kita belajar untuk berdoa bukan bagi kemuliaan diri sendiri, tetapi bagi kemuliaan Tuhan.
Kita tidak bisa menipu Tuhan. Kita bisa berdoa untuk orang lain, untuk gereja, untuk pekerjaan Tuhan, tetapi bisa saja ujung-ujungnya adalah untuk diri sendiri. Doa seperti ini adalah doa yang tidak efektif dan tidak akan dikabulkan oleh Tuhan. Ketika kita memiliki motivasi yang murni, meminta untuk sesuatu yang dipakai atau dipergunakan untuk kemuliaan Tuhan, maka Tuhan akan mengabulkannya. Kita harus melihat motivasi kita yang paling dalam, pada saat kita berdoa. Tuhan tahu segalanya.
Sebenarnya kita juga bisa meminta untuk keperluan kita. Tetapi untuk keperluan kita pun, Tuhan ingin supaya keperluan kita itu pun bersangkutpaut dengan kemuliaan-Nya. Ketika hidup kita sudah berpusat pada Tuhan dengan motivasi yang murni, maka Tuhan akan menjawab dan mengabulkan itu.
Musa menyampaikan kepada Tuhan akan sifat-sifat dari Tuhan. Sifat Tuhan yang penuh kasih dan murka terhadap dosa, bisa mengubah sikapnya untuk kembali mengasihi bangsa Israel, ketika mereka mau bertobat dan berbalik kembali kepada Tuhan. Musa juga berdoa sambil menyampaikan janji-janji Tuhan. Musa tidak sedang menuntut Tuhan. Musa menyampaikan kembali janji yang pernah disampaikan oleh Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Israel (Yakub).
Prinsip-prinsip doa ini bisa kita pakai, ketika kita berdoa. Pada waktu berdoa, kita berdoa dengan motivasi yang murni dan menghindari sifat egois. Semua yang kita minta selalu berkaitan dengan kemuliaan Tuhan, meskipun yang kita minta sifatnya pribadi. Kita juga menyampaikan sifat-sifat Tuhan dan juga mengingat akan janji-janji Tuhan kepada setiap orang yang percaya.
Views: 22