2 Petrus 3:5-8
Ada orang-orang yang sengaja tidak mau tahu tentang firman Tuhan. Tujuan mereka hanya mengejek orang-orang yang percaya dengan firman Tuhan. Bahkan ejekan mereka semakin canggih dan membabi buta. Para ilmuwan yang dipenuhi dengan hawa nafsu, mereka mengejek dengan sudut pandang ilmu pengetahuan modern. Mereka seringkali mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada. Bahkan ada teori yang mengatakan bahwa langit dan bumi ini jadi dengan sendirinya, melalui evolusi yang terjadi berjuta-juta tahun.
Jika kita pikir dengan akal sehat, tidak ada hal yang bisa terjadi dengan sendirinya dan menghasilkan sesuatu yang indah. Salah satu teori yang terkenal adalah teori big bang. Seseorang bernama Georges Lemaitre mengatakan bahwa alam semesta yang kita kenal berasal dari titik tunggal dengan panas dan padat yang tidak terhingga. Titik tunggal ini mengembang dan meregang dengan kecepatan yang tidak terduga dalam 13,8 miliar tahun dan terus berkembang menjadi alam semesta yang kita kenal sekarang. Tetapi dalam kenyataanya, setiap ledakan yang terjadi di dunia ini justru menjadikan bumi menjadi berantakan, bukan menjadi bertambah indah.
Banyak ilmuwan yang tidak percaya dan tunduk kepada Tuhan. Mereka hidup menurut hawa nafsu mereka dan cenderung penemuan-penemuan mereka digunakan untuk mengejek Tuhan. Mereka tidak mau mempertanggungjawabkan hidupnya kepada Tuhan, sehingga mereka lebih memilih untuk tidak percaya adanya Tuhan. Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Tuhan, langit sudah ada sejak dulu kala dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air. Tercatat di dalam Alkitab bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah.
Menurut Petrus berdasarkan ilham dari Roh Kudus, firman itu membuat langit dan bumi yang sekarang ini terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik. Awalnya bumi ini diciptakan dari air, tetapi di dalam bumi kita saat ini adalah api. Para ilmuwan telah membuktikan bahwa inti dari bumi ini adalah magma. Berdasarkan data geografis, Indonesia berada di jalur api, sehingga banyak gunung berapi di atas Indonesia. Sedikit saja bumi ini bergejolak, maka orang-orang yang ada di atasnya akan hangus terbakar. Beruntung kita telah diselamatkan, sehingga apapun yang terjadi dalam hidup kita di dunia ini, kita pasti akan bertemu dengan Yesus Kristus di Surga.
Bagi Tuhan, satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Ayat ini tidak ingin menjelaskan tentang penciptaan, yang membandingkan bahwa satu harinya Tuhan sama dengan seribu hari. Ternyata ada yang menafsirkan juga bahwa Tuhan menciptakan dunia ini selama enam ribu tahun. Jika itu benar, maka tidak masuk akal sehat, karena tidak mungkin setelah itu ada waktu istirahat selama seribu tahun.
Ayat ini ingin menggambarkan bahwa bagi Tuhan tidak ada pembatasan waktu. Di Surga, segala sesuatu tidak berubah. Jika tidak ada perubahan, berarti tidak ada waktu. Waktu ada di bumi ini karena ada perubahan. Di dunia kita bisa membandingkan antara dulu, sekarang dan nanti. Jika nanti perubahan berhenti total, maka tidak ada waktu lagi, lebih sering disebut dengan kekekalan.
Views: 30