1 Petrus 5:4-9
Jika Gembala Agung datang, maka gembala jemaat yang sudah melayani dengan segenap hati akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Di dunia ini banyak sekali perlombaan yang perlu berjuang dengan sungguh-sungguh, tetapi akhirnya mendapatkan mahkota atau penghargaan yang hanya bisa dirasakan sementara saja. Tetapi mahkota yang disediakan oleh Tuhan adalah mahkota dalam kekekalan. Mahkota adalah gambaran tentang hadiah yang disediakan oleh Tuhan, pada saat nanti ketika ada di dalam Surga. Domba di dunia ini adalah milik Gembala Agung. Ketika Dia tidak ada di dunia ini, untuk sementara domba diberikan kepada gembala jemaat untuk digembalakan dan diajar sungguh-sungguh dalam firman Tuhan dan kebenaran. Pada saatnya nanti, gembala jemaat akan mempertanggungjawabkan penggembalaan kepada Sang Gembala Agung.
Kepada orang-orang muda, Petrus memberi petunjuk kepada mereka supaya tunduk kepada orang-orang yang tua. Biasanya orang yang lebih tua memiliki banyak pengalaman. Meskipun yang muda memiliki pendidikan lebih tinggi dibanding orang tua, orang-orang muda tidak boleh sombong. Pendidikan akademis yang belum teruji oleh waktu, terkadang belum tentu bisa diaplikasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Karena itulah, orang muda sebaiknya merendahkan hati, mencoba untuk mendengarkan orang yang lebih tua.
Kita semua di dalam jemaat, hendaklah saling merendahkan diri seorang terhadap yang lain. Kita tidak boleh bersikap sombong terhadap orang lain. Tuhan menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Kesombongan hanya akan mendatangkan hal-hal yang tidak baik terhadap diri kita. Lebih dari itu, seharusnya kita merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya nanti kita ditinggikan-Nya pada waktunya.
Perjalanan kehidupan kita di dunia ini seringkali membuat kita kuatir. Banyak hal yang ada di depan, kita belum mengetahuinya. Ada banyak hal yang sulit kita hadapi, sehingga muncul kekuatiran di dalam diri kita. Tetapi Petrus menasihatkan kepada kita supaya menyerahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan. Tuhan yang akan memelihara kita. Seandainya kita kuatir terus menerus, itupun tidak akan menyelesaikan persoalan yang kita hadapi. Justru akan membuat kita semakin susah, bahkan bisa sakit. Tidak ada gunanya kita memiliki kekuatiran. Lebih baik serahkan semuanya itu kepada Tuhan. Lebih baik kita fokus pada hidup yang berkenan kepada Tuhan.
Kita perlu sadar dan berjaga-jaga. Lawan kita yaitu si Iblis, berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Ayat ini menjadi peringatan bagi kita, yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Ada banyak celah yang dicari oleh Iblis, supaya masuk dalam hidup kita dan merusak kehidupan kita. Karena itulah kita perlu untuk berjaga-jaga serta waspada. Iblis digambarkan seperti singa yang buas, yang siap untuk membinasakan kita pada saat kita lengah. Tuhan akan memelihara kita, asal kita menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan dan hidup berkenan kepada Tuhan.
Kita bisa melawan Iblis dengan iman yang teguh. Iman ini didasarkan atas pengertian yang benar. Kita harus menjadi orang Kristen yang penuh pengertian. Jangan menjadi orang Kristen yang mudah ikut-ikutan karena akan mudah untuk ditelan oleh Iblis. Jika beriman tanpa pengertian, kita bisa sesat dan juga menyesatkan orang lain.
Views: 17