Pengantar Surat Petrus (Jelajah PB 970)

1 Petrus 1:1-7

Petrus, penulis surat ini adalah rasul Yesus Kristus. Dia adalah salah satu dari dua belas murid Yesus Kristus. Ia dipilih oleh Tuhan Yesus dan mengikuti-Nya. Yesus memberi nama Petrus yang artinya batu. Ia memiliki nama dalam bahasa Ibrani, yaitu Kefas. Nama awalnya sering disebut dengan Simon. Dia kemudian dikenal dengan nama Simon Petrus. Surat ini berisi tentang penganiayaan dan ditulis dari daerah Babilon (samaran untuk kota Roma), diperkirakan ditulis pada tahun 62-64 Masehi. Surat ini dikirim kepada orang-orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia.

Orang Kristen pada waktu itu tersebar di berbagai tempat. Mereka sering berpindah-pindah karena penganiayaan. Dengan cara demikian, maka Injil cepat sekali tersebar ke berbagai daerah dan orang Kristen menjadi sulit untuk dilacak oleh pemerintahan Roma. Karena itu, orang Kristen di abad pertama sangat sulit untuk menyimpan kekayaan atau harta benda mereka. Mereka tidak bisa memiliki tanah atau rumah dengan mudah, terutama di Yerusalem, karena mereka selalu dalam kondisi yang terancam.

Orang Kristen adalah orang yang dipilih oleh Tuhan di dalam Yesus Kristus. Kita harus bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, supaya berada di dalam Yesus Kristus. Bapa dalam kekekalan telah memilih Yesus Kristus dan semua orang yang berada di dalam Yesus. Karena itu, setiap orang yang ada di dalam Yesus Kristus memiliki jaminan keselamatan kekal. Orang-orang yang ada di dalam Kristus disimbolkan menerima percikan darah-Nya, artinya telah disucikan atau dikuduskan. Kasih karunia dan damai sejahtera semakin melimpah atas orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Kita patut mengucap syukur kepada Tuhan, karena kasih-Nya yang besar, maka Ia telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus. Kita perlu mati secara duniawi, supaya mengalami kebangkitan atau kelahiran kembali. Kita dilahirkan kembali kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima bagian yang tidak dapat binasa. Bagian itu juga tidak dapat cemar, tidak dapat layu dan tersimpan di Surga bagi kita semua, orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Awalnya kita adalah manusia berdosa yang tidak ada pengharapan sama sekali. Kita adalah orang-orang yang berjalan menuju kebinasaan. Tetapi karena anugerah keselamatan dari Bapa di Surga, maka kita memperoleh pengharapan kehidupan kekal itu.

Kita dipelihara oleh Tuhan karena iman kita, selama kita di dunia ini untuk menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Kita patut bersukacita karena telah tersedia upah yang menantikan kita. Kita perlu bergembira, sekalipun sekarang ini mungkin kita sedang mengalami dukacita dan berbagai macam pencobaan. Tetapi dukacita dan pencobaan itu hanya sementara, sewaktu kita berada di dunia ini.

Kesusahan hidup dan pencobaan di dunia ini untuk membuktikan kemurnian iman kita. Kita datang kepada Yesus bukan untuk memenuhi keinginan kita secara duniawi. Jika kita percaya kepada Yesus dengan mengharapkan hal-hal yang duniawi, maka kita sebenarnya adalah orang yang mengejar perkara duniawi, bukan perkara rohani. Semua perkara duniawi adalah perkara yang fana, yang tidak akan kekal.

Views: 23

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top