Mengoles Minyak (Jelajah PB 969)

Yakobus 5:14-20

Jika ada di antara saudara sedang sakit dan tidak bisa melakukan apa-apa, sebaiknya memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Pengolesan minyak bukan mengurapi, karena itu adalah dua hal yang berbeda. Pengurapan di dalam Alkitab hanya dipakai untuk pelantikan tiga jabatan, yaitu raja, nabi dan imam. Pengolesan ini lebih kepada salah satu cara untuk melakukan pengobatan. Misalnya, jika sakit perut maka dioles dengan minyak kayu putih atau balsam. Tuhan Yesus pada waktu masih kecil, diberi persembahan oleh orang majus, salah satunya adalah mur yang biasa digunakan untuk balsam.

Yang ingin disampaikan oleh Yakobus kepada pembaca pada waktu itu, jika ada yang sakit maka penatua jemaat datang dengan membawa minyak yang memang dipakai untuk obat oles. Setelah penatua itu berdoa, maka orang yang sakit itu dioles dengan obat tersebut. Saat ini, tidak semua sakit penyakit bisa diobati dengan obat oles. Artinya, jika saat ini penatua jemaat datang berkunjung ke tempat orang sakit, bisa juga membawa obat-obatan yang diperlukan. Semakin modern manusia, maka tidak sembarang orang bisa memberikan obat-obatan itu kepada yang sakit. Akhirnya, yang terpenting bukanlah membawa minyak atau obat-obatan tersebut, tetapi doa.

Doa yang lahir dari iman, akan menyelamatkan orang sakit tersebut. Jika sudah didoakan dan ternyata orang tersebut tidak sembuh, mungkin Tuhan akan segera membawanya pergi ke rumah-Nya. Jika orang tersebut sudah percaya kepada Yesus, sembuh atau tidak sembuh, sebenarnya bukan persoalan yang besar. Jika orang yang sakit tersebut telah berbuat dosa, maka cara yang paling baik adalah mengakui dosa tersebut, bertobat dan percaya sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus. Itu lebih penting dari obat manapun juga dan mujizat apapun juga. Semua dosa kita sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib. Jika kita melakukan dosa, kita sedang bersalah kepada Yesus Kristus dan kita patut mengakuinya dan bertobat serta minta ampun kepada-Nya.

Jemaat yang sehat akan saling mengaku dosa dan saling mendoakan. Hal itu dilakukan supaya terjadi kesembuhan. Penyakit fisik seringkali dipicu oleh penyakit non fisik. Jika kita hidup di dalam jemaat yang baik dan saling peduli, maka penyakit fisik tidak akan merajalela. Ada sakit yang diakibatkan oleh dosa, tetapi tidak berarti bahwa semua penyakit itu akibat dari perbuatan dosa. Hari-hari ini, sakit penyakit itu dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Karena itu, lebih baik menjaga pola hidup sehat, baik fisik maupun mental, supaya kita memiliki tubuh yang sehat dan memiliki banyak kesempatan untuk berkarya dan melayani Tuhan. Doa orang benar, jika dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Yakobus menyaksikan kisah Elia yang telah sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan. Pada waktu kondisi kemarau dan kering, Elia meminta kepada Tuhan supaya diturunkan hujan dan Tuhan mengabulkan doa Elia itu.

Kita diperingatkan supaya tetap teguh dalam iman. Selalu ada kesempatan orang yang sudah percaya itu menyimpang dari kebenaran. Tetapi juga ada kesempatan orang yang menyimpang itu bisa berbalik kembali. Kita bisa menjadi pengingat bagi saudara seiman yang lain, supaya waspada terhadap segala bentuk penyesatan. Penyesatan bisa membuat seseorang terhilang dari hadapan Tuhan. Inilah yang harus kita lakukan dengan giat, terutama di masa-masa akhir zaman ini. Dunia telah menarik banyak orang, supaya tidak mendekat kepada Tuhan.

Views: 38

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top