Mengajar Dengan Kewibawaan (Jelajah PB 893)

Titus 2:11-15

Anugerah Tuhan yang sudah menyelamatkan manusia telah nyata. Semakin banyak orang yang diselamatkan dan kehidupan mereka berubah. Semakin banyak orang yang mengerti kebenaran dan mengasihi Tuhan. Anugerah itu sudah ada hasilnya. Kita adalah hasil dari anugerah itu. Firman Tuhan telah mendidik kita supaya tidak dalam kefasikan, supaya kita semakin menghormati Tuhan. Karena anugerah itu, seharusnya kita juga meninggalkan keinginan-keinginan duniawi. Ada banyak sekali keinginan duniawi yang disebabkan oleh mata atau telinga yang tidak dikendalikan dengan baik.

Semua hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan itu perlu ditinggalkan, supaya kita belajar untuk hidup bijaksana. Jika kita sudah bertobat dan percaya kepada Yesus, seharusnya kita selalu sadar bahwa Tuhan telah menjanjikan kehidupan kekal. Di dalam kehidupan kekal itu, ada kebahagiaan yang telah menanti kita. Dunia ini akan tidak berarti bagi kita. Kita tidak tahu kapan kita meninggalkan dunia ini, tetapi pasti. Setiap hari kita menjalani kehidupan di dunia ini, kita menuju kepada janji Tuhan itu. Mengingat akan hal itu, kita menjadi semakin bersemangat. Kita akan pergi, ke tempat Tuhan Yesus berada.

Saat ini kita sedang hidup sementara waktu. Selagi kita hidup dan ada di dunia ini, sebaiknya kita melakukan segala sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan. Kita melakukan segala hal yang baik dan memuliakan Raja kita, yaitu Yesus Kristus. Selagi kita berada di dunia ini, seharusnya kita hidup bijaksana, adil dan saleh. Kita perlu berusaha untuk adil, meskipun ada saja alasan orang lain menganggap kita tidak adil. Jika kita diperhadapkan dengan dua orang yang sedang bermasalah, kita ada di posisi tengah yang susah dan serba salah. Jika kita memihak salah satu, maka yang lain akan mengatakan kita tidak adil. Bahkan kalau kita memihak keduanya atau tidak memihak sama sekali, kita pun akan tetap dianggap tidak adil. Akhirnya kita bisa dibenci oleh kedua orang tersebut. Itulah resiko menjadi juru damai. Hamba Tuhan seringkali mengalami hal ini, meskipun sudah berusaha untuk seadil mungkin.

Apapun kita, maka kita harus siap untuk mempertanggungjawabkan segala sesuatunya di hadapan Tuhan. Kita tidak perlu terpengaruh dengan pendapat orang lain tentang keadilan itu, jika kita memang merasa benar di hadapan Tuhan. Kita juga dituntut untuk hidup saleh di hadapan Tuhan. Kesalehan adalah sikap hati kita kepada Tuhan. Kesalehan tidak untuk ditunjukkan kepada orang lain, karena hal itu bersifat pribadi.

Jika kita sudah bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita sudah diselamatkan dalam pengharapan. Kita perlu bertekun di dalam iman. Yesus Kristus telah menguduskan bagi diri-Nya suatu umat. Kita inilah umat kepunyaan-Nya, yang seharusnya selalu rajin untuk berbuat baik. Kita adalah umat yang mengasihi Tuhan dan hidup kudus. Jangan sampai kita berseru-seru kepada Tuhan, tetapi ternyata perilaku kita penuh dengan kejahatan. Hal itu akan memalukan.

Semua yang sudah disampaikan oleh Paulus patut untuk diberitakan kepada banyak orang. Surat Paulus ini juga berguna untuk memberi nasihat serta meyakinkan orang lain. Sebagai orang percaya, kita bisa mengajarkan firman Tuhan ini dengan mantap, serius dan penuh kewibawan. Orang yang berwibawa adalah orang yang memiliki perilaku hidup baik, menjadi contoh bagi orang lain. Jangan sampai ada orang yang menganggap kita rendah. Hal ini juga pernah disampaikan oleh Paulus kepada Timotius. Jadilah orang yang memang patut untuk diteladani.

Views: 32

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top