Titus 1:3-5
Tuhan Yesus berjanji akan datang kembali sesuai dengan waktu-Nya. Rasul Paulus dengan keyakinan mengatakan bahwa pemberitaan Injil itu telah dipercayakan kepadanya. Jika kita percaya Paulus adalah rasul Yesus Kristus, maka kita juga seharusnya yakin bahwa pengajaran yang disampaikan berasal dari Yesus Kristus. Untuk meyakinkan orang bahwa Paulus adalah utusan atau rasul Yesus Kristus, maka Tuhan memberikan tanda kepadanya, yaitu tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Ketika Paulus dalam perjalanan penginjilan bersama Barnabas atau Silas, tidak dijelaskan bahwa Barnabas dan Silas melakukan mujizat. Hanya Paulus yang melakukan mujizat. Juga tidak tercatat bahwa Timotius dan Titus juga melakukan mujizat.
Di dalam 2 Korintus 12:12, rasul Paulus memberikan keterangan bahwa kuasa untuk melakukan mujizat adalah bukti kerasulan seseorang. Itu adalah bukti bahwa orang tersebut diutus atau menjadi rasul Yesus Kristus. Di akhir zaman akan banyak orang yang tidak mengerti kebenaran atau sengaja tidak mau belajar tentang kebenaran ini. Akan ada banyak orang yang berusaha untuk memiliki tanda atau kuasa mengadakan mujizat. Jika ada orang yang melakukan tanda atau mujizat, bisa dipastikan itu bukan dari Tuhan, meskipun mereka menggunakan nama Yesus. Orang-orang seperti itu tiba-tiba hilang pada saat pandemi Covid-19 melanda dunia.
Sebenarnya mujizat masih ada sampai saat ini, karena itulah kita berdoa ketika kita sakit atau dalam kondisi kesusahan. Yang tidak ada adalah orang yang memiliki karunia khusus mengadakan mujizat. Siapapun bisa berdoa dan bagian Tuhan adalah mengizinkan apakah doa itu dikabulkan atau tidak. Jika kita berdoa terhadap orang sakit dan ternyata orang itu sembuh, bukan berarti bahwa kita mendapatkan karunia untuk melakukan mujizat. Peristiwa itu menggambarkan bahwa doa kita sudah dijawab oleh Tuhan. Tetapi kita juga harus ingat bahwa tidak setiap doa kita akan dijawab oleh Tuhan. Kita tidak bisa memperbudak Tuhan atau mengendalikan Tuhan. Kitalah yang seharusnya dikendalikan oleh-Nya.
Paulus menunjukkan kedekatannya dengan Titus. Titus dipanggil sebagai anak Paulus yang sah menurut iman. Timotius juga dipanggil sebagai anak Paulus di dalam iman. Paulus telah meninggalkan Titus di Kreta dengan tujuan supaya Titus mengatur segala sesuatu yang masih perlu diatur. Pulau Kreta sangat dekat dengan Yunani. Titus juga mendapat tugas untuk menetapkan penatua-penatua di setiap kota dan hal itu telah dipesankan sebelumnya oleh Paulus. Penatua itu sama dengan Gembala atau Penilik. Jika kita membaca Alkitab dan menemukan ketiga istilah ini, maka itu adalah istilah yang memiliki kesamaan fungsi.
Kemungkinan besar ketiga istilah ini muncul, sesuai dengan konteks masing-masing jemaat pada waktu itu. Istilah Penatua lebih ke arah Yahudi, yang biasanya menyebut pemimpin mereka sebagai tua-tua, meskipun sebenarnya secara usia belum tua. Istilah Penilik dilihat fungsinya yaitu menilik, mengamati serta menegur. Istilah Gembala juga dilihat dari fungsinya, yaitu menggembalakan atau menuntun atau memimpin. Hal ini juga tercatat di dalam Kisah Para Rasul 20, Paulus menyuruh seseorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya penatua jemaat datang ke Miletus. Di ayat 28, Paulus menyebut Penatua tersebut ditetapkan oleh Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah.
Views: 41