Peran Perempuan (Jelajah PB 842)

1 Timotius 2:14-15

Alasan lain mengenai pernyataan rasul Paulus yang kontroversial, seperti yang dijelaskan di ayat sebelumnya adalah” “Bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.” Jika kita mencoba untuk membaca kembali kisah manusia jatuh ke dalam dosa di dalam kitab Kejadian, yang pertama kali tergoda adalah Hawa. Adam tidak tergoda. Adam memakan buah pemberian dari Hawa karena cinta. Adam tidak dibohongi oleh ular itu. Yang dibohongi dan digoda adalah Hawa. Hawa yang pertama kali jatuh ke dalam dosa. Dari peristiwa ini kita bisa mengambil sedikit kesimpulan bahwa salah satu kelemahan terbesar laki-laki adalah perempuan. Para laki-laki yang gagah perkasa pun seringkali jatuh dalam kelemahan yang satu ini. Di dalam Alkitab, ada beberapa tokoh yang jatuh karena perempuan. Karena Hawa sudah memakan buah itu, maka Adam pun memakannya. Adam memang memakan buah itu dengan sengaja, karena diberikan oleh Hawa.

Ayat berikutnya tertulis, “Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.” Tuhan menciptakan Adam dan memberi tugas untuk memimpin serta mengelola bumi yang sudah dijadikan oleh Tuhan. Tuhan juga menciptakan Hawa dengan sifatnya sebagai perempuan. Tujuan Hawa diciptakan adalah untuk mendampingi Adam, menjadi penolong bagi Adam. Kekurangan Adam diisi oleh Hawa. Akan mulai terjadi ketidakserasian jika setiap manusia (laki-laki atau perempuan) keluar dari peran yang sudah ditetapkan oleh Tuhan, sebagai tujuan ketika mereka diciptakan.

Jika kita membaca kembali kisah di Kejadian, sepertinya Hawa bukan hanya ingin melampaui Adam, tetapi bahkan Hawa ingin seperti Tuhan. Ketika Iblis memberi penawaran akan buah yang dilarang oleh Tuhan itu, Iblis memberitahu kepada Hawa bahwa ia akan seperti Tuhan, jika mau memakan buah itu. Hawa digoda bukan hanya untuk menguasai dan melampaui Adam, tetapi juga digoda untuk menguasai Tuhan sekaligus. Ternyata Hawa tertarik dengan penawaran itu. Ia kemudian memakan buah yang dilarang itu. Seringkali perempuan yang tidak mau tunduk kepada suaminya, ia juga tidak akan mau tunduk kepada Tuhan.

Tetapi tetap ada jalan keluar bagi perempuan, supaya tidak terjerat lagi dengan hal yang sama, yang pernah dilakukan oleh Hawa. Perempuan yang sudah mengerti kebenaran, ia akan kembali kepada aturan utama yang telah ditetapkan oleh Tuhan sejak manusia diciptakan. Ia akan kembali menerima peran sesuai yang telah ditentukan oleh Tuhan. Tuhan ingin supaya perempuan mau menerima posisinya sebagai penolong laki-laki. Salah satu tugas perempuan yang tidak bisa digantikan oleh laki-laki adalah melahirkan anak. Ayat ini ingin menjelaskan bahwa perempuan bisa kembali menerima perannya, terutama peran yang tidak bisa digantikan oleh laki-laki. Melalui perempuan akan lahir seorang Juruselamat dan itu yang akan menyelamatkan bukan hanya perempuan, tetapi seluruh umat manusia di dunia ini.

Selain mau menerima perannya sebagai perempuan, maka ia juga harus bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dalam segala kesederhanaan. Inilah kehendak Tuhan terhadap semua perempuan yang telah percaya kepada-Nya. Jika ada perempuan yang masih tidak terima dengan ketentuan Tuhan ini, maka mereka pun akan jatuh kepada dosa yang sama, yang pernah dilakukan oleh Hawa. Sekali lagi ini bukan tentang adil atau tidak adil, tetapi tentang peran yang sudah diberikan oleh Tuhan. Di dalam mendapatkan keselamatan, tidak ada perbedaan di hadapan Tuhan. Tetapi Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan dengan tujuan serta peran yang berbeda. Bahkan Tuhan sangat sayang kepada perempuan, sehingga memerintahkan laki-laki untuk mengasihinya.

Views: 0

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top