Syarat Menjadi Gembala Jemaat (Jelajah PB 843)

1 Timotius 3:1-4

Melalui surat penggembalaan ini, Paulus memberikan nasihat kepada Timotius untuk mengatur kehidupan jemaat, sehingga kehidupan berjemaat itu tertib dan teratur sesuai dengan kehendak Tuhan. Paulus memberikan juga kriteria bagi jemaat-jemaat yang bisa diberi jabatan sebagai penilik jemaat. Kriteria ini juga perlu dipenuhi oleh Timotius yang pada waktu itu telah menjadi penilik jemaat di Efesus. Paulus mengawali dengan perkataan, “Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah.” Semua pekerjaan di dunia ini baik, jika memang memiliki tujuan yang baik dan tidak merugikan orang lain serta melanggar firman Tuhan. Tetapi ada satu pekerjaan yang disebut di dalam Alkitab sebagai pekerjaan yang indah, yaitu sebagai penilik jemaat.

Di dalam Kis 20:17; 28, tugas penilik adalah menggembalakan jemaat Tuhan, yang tugasnya sama dengan Penatua. Jadi, penatua dan penilik jemaat dan gembala adalah jabatan yang sama. Di dalam Titus 1:5 dan 7, orang yang sama disebut sebagai penatua dan penilik. Di Efesus 4:11, jabatan yang dikenal kemudian bukanlah penilik atau penatua, tetapi gembala.

Penilik jemaat adalah orang yang melayani Tuhan, merawat dan memperhatikan tubuh Tuhan. Inilah pekerjaan yang disebut Alkitab sebagai pekerjaan yang indah. Tuhan menaruh ke dalam hati seseorang terhadap suatu keinginan dan kerinduan untuk mengambil bagian dalam pekerjaan yang indah ini. Jika kita membaca renungan ini dan ada keinginan di dalam hati untuk melayani Tuhan dalam penggembalaan, maka keinginan itu sangat indah. Keinginan itu datang dari Roh Kudus. Tuhan sedang menaruh keinginan itu dalam hati.

Jika kita memiliki keinginan tersebut, maka kita harus mempersiapkan diri dan terus memeriksa diri kita, supaya memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Tuhan, yaitu kriteria sebagai penilik jemaat atau sebagai gembala jemaat. Seorang penilik jemaat haruslah orang yang tidak bercacat. Jika cacat fisik tetapi tidak menghalangi pelayanan dan tidak mengganggu keefektifitasan pelayanan, maka ia bisa tetap melaksanakan pelayanan ini. Orang yang memiliki cacat mental, tidak bisa melaksanakan pelayanan ini. Orang yang memiliki cacat hukum atau moral dan belum bertobat serta belum diselesaikan, juga tidak bisa masuk dalam pelayanan ini.

Seorang penilik atau gembala jemaat adalah suami dari satu istri dan seorang kepala keluarga yang baik yang disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Dia harus sudah terbukti bisa memimpin keluarganya dengan baik. Memang sepertinya anak-anak dari gembala jemaat ini juga ikut mengemban tugas yang berat, mau tidak mau harus menjadi saksi yang baik bagi yang lain. Kita melihat bahwa tugas seorang gembala jemaat, bukan hanya menggembalakan jemaat, tetapi terlebih dahulu harus bisa menggembalakan keluarganya.

Seorang gembala jemaat juga diharuskan untuk memiliki karakter yang membangun, seperti: dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai dan bukan hamba uang. Seorang gembala juga seharusnya memiliki kecakapan akademis yang baik, sehingga ia cakap mengajar orang. Karena itulah seorang gembala perlu dipersiapkan dengan kecakapan akademis. Paulus melakukannya pertama kali di Efesus, mempersiapkan para gembala dengan mengajar mereka di ruang kuliah Tiranus, secara reguler.

Views: 106

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top