Di Bawah Hukum Taurat (Jelajah PB 836)

1 Timotius 1:8-11

Hukum Taurat itu baik jika digunakan dengan tepat. Orang Kristen tidak perlu melakukan hukum Taurat, karena semua sudah digenapi di dalam Yesus Kristus. Orang Kristen bahkan seharusnya lebih bermoral dari orang-orang di Perjanjian Lama, karena hidupnya seharusnya menyenangkan Tuhan dan berkenan di hadapan Tuhan. Kita tidak lagi seperti anak yang hidup dengan penuh larangan-larangan dari orang tua. Seharusnya kita sudah dewasa dan sudah mengerti, apa yang baik dan perlu serta apa yang tidak baik. Kita seharusnya berhikmat, untuk memilih segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab.

Ketika kita sudah dilahirkan kembali, harusnya kita menyadari bahwa diri kita yang lama sudah disalibkan bersama dengan Yesus Kristus. Saat ini kita menjadi orang yang dikuduskan dan diselamatkan. Semua dosa kita selesai, karena sudah disalibkan bersama dengan Yesus Kristus di atas kayu salib. Karena itu, maka tuduhan hukum Taurat kepada kita tidak berlaku lagi. Saat ini yang perlu kita hidupi adalah hidup bagi Yesus Kristus. Orang-orang yang saat ini berbuat jahat, mereka perlu membaca hukum Taurat, supaya mereka tahu bahwa segala sesuatu yang telah mereka lakukan itu bertentangan dengan hukum Taurat. Karena itulah maka Alkitab mengatakan bahwa hukum Taurat tidak berlaku bagi orang benar. Hukum Taurat berlaku bagi orang yang belum percaya kepada Yesus Kristus, bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tidak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, bagi orang cabul dan pemburit (homoseks), bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang yang makan sumpah dan seterusnya.

Kita sebagai orang yang lahir baru telah hidup satu tingkat di atas mereka semua. Kita mungkin dulu melakukan semua kejahatan itu, tetapi telah dijatuhi hukuman ketika kita bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Hukuman yang dijatuhkan kepada kita sudah ditanggung oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Saat ini kita hidup bagi-Nya dan tidak ada urusan lagi dengan hukum Taurat. Jika suatu saat kita jatuh ke dalam dosa yang disebut di dalam hukum Taurat ini, Tuhan Yesus sudah menanggungnya. Semua dosa dan pelanggaran kita sudah dibayar lunas. Karena itulah Tuhan Yesus mengatakan “sudah selesai”, sebelum Dia menghembuskan nafasnya di atas kayu salib. Suatu saat nanti, kita akan menghadap Yesus untuk mempertanggungjawabkan hidup yang diberikan oleh-Nya kepada kita.

Pengajaran lain yang dilakukan oleh orang-orang Yudaisme pada saat itu bertentangan dengan akal sehat. Artinya, pengajaran itu bertentangan dengan Injil dari Tuhan yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah disampaikan melalui Paulus. Perilaku dari orang-orang Yudaisme perlu ditegor oleh hukum Taurat, bukan perilaku orang-orang Kristen yang sudah dilahirkan kembali.

Pemberitaan Injil juga merupakan penegoran terhadap dosa. Inilah yang diinginkan oleh Paulus, supaya Timotius juga paham tentang hal ini. Hal ini ternyata tidak dipahami oleh para pengajar Ebionit, yang menggabungkan pengajaran Yudaisme dengan kekristenan.

Views: 37

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top