1 Timotius 2:1-4
Sebagai seorang gembala dan bertanggungjawab untuk memimpin dan mengajar jemaat, maka Timotius diharuskan untuk selalu berdoa, menyampaikan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang. Ucapan syukur yang terucap dari kita adalah ekspresi rasa hormat dan terima kasih kita kepada Tuhan. Selain itu juga menyampaikan doa syafaat bagi pemimpin negara dan pembesar dengan tujuan supaya kita bisa hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Jika negara dalam kondisi tidak baik, maka hidup kita pun tidak akan tenang. Mungkin kita sering melihat berita-berita yang menyiarkan ada negara yang sedang dalam kondisi tidak baik, rakyatnya tidak bisa hidup tenang dan tidak bisa menjalankan aktivitas dengan baik. Kita patut bersyukur bahwa negara kita masih dalam kondisi yang baik.
Kita juga perlu berdoa supaya negara kita bersih dan tidak ada korupsi. Dengan demikian, semua rakyat diajar untuk hidup bersih dan saleh. Tidak ada praktis suap atau jual beli jabatan, sehingga terjadilah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hidup kita akan lebih aman dan tenteram, ketika bangsa ini meninggalkan hal-hal yang negatif seperti itu. Pemerintah adalah pengatur negara. Pemerintah mengelola keuangan, sumber daya alam serta memiliki kekuatan militer. Hal itulah yang seharusnya dipakai dan digunakan dengan baik, untuk kepentingan seluruh rakyatnya dan untuk kemajuan bangsa dan negara. Sebagai orang percaya, kita terus mendukung pemerintah yang ada untuk melakukan segala sesuatu dengan baik, sesuai dengan undang-undang yang telah disepakati bersama. Kita terus berdoa untuk mereka, supaya negara ini tetap aman dan tenteram.
Itulah yang dikehendaki oleh Tuhan, supaya suasana di bumi seperti di Surga. Itulah yang berkenan di hadapan Tuhan, ketika anak-anak Tuhan menjadi contoh dan mendoakan pemerintah serta negara, supaya semuanya menuju keadaan yang lebih baik. Jika keadaan yang terjadi bukan lebih baik, tetapi menuju kepada hal yang lebih buruk, itu adalah hal yang di luar kemampuan kita. Kita hanya bisa terus berdoa dan berdiri untuk menjadi saksi, karena kita berbeda dengan yang lain.
Tuhan sebagai Juruselamat menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Untuk itulah Yesus Kristus telah mati di atas kayu salib. Tetapi tidak semua diselamatkan. Tuhan telah menyediakan jalan keselamatan itu, tetapi tidak semua orang mau ikut masuk melalui jalan keselamatan itu. Tuhan memberi kehendak bebas kepada manusia untuk menerima atau menolak jalan keselamatan itu. Kita adalah manusia yang mampu berpikir, memutuskan yang menurut kita baik serta menanggung konsekuensi dari keputusan kita tersebut. Intinya, Tuhan sudah menyediakan jalan, tinggal kita mau mengikuti dan melalui jalan tersebut atau tidak.
Jika kita memiliki anak, tidak semua kehendak kita akan dituruti oleh mereka, karena mereka adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan, mereka bukan robot. Manusia memiliki kehendak, keinginan, pikiran dan perasaan masing-masing. Manusia bisa menguji segala sesuatu dan memilih hal yang dikehendakinya. Keinginan Tuhan memang merindukan supaya semua manusia mau mengikuti keinginan-Nya supaya bisa diselamatkan. Tetapi rupanya manusia memiliki kebebasan serta memilih hal yang diyakininya benar. Sebagai orang percaya, kita memiliki tugas untuk memberitakan apa yang benar dan memberi kesempatan orang yang mendengarnya untuk memutuskan berdasarkan kehendak mereka sendiri. Berita keselamatan itu ditawarkan, bukan dipaksakan.
Views: 22