Keuntungan Rohani (Jelajah PB 859)

1 Timotius 6:3-6

Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, selain yang diajarkan oleh para rasul serta mereka tidak menurut perkataan sehat, yaitu perkataan Yesus Kristus, mereka yang tidak mengikuti ibadah hakikat atau ibadah dengan hati, maka mereka adalah orang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Di dunia ini memang banyak orang yang berlagak tahu, padahal sebenarnya tidak tahu apa-apa. Mereka mengajarkan sesuatu yang menyimpang dari Alkitab, yang berasal dari dirinya sendiri. Orang tersebut biasanya mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran. Mereka mengira bahwa ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.

Saat ini banyak orang yang memanfaatkan teknologi internet untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Mereka juga seringkali bersembunyi di balik nama samaran (avatar), sehingga orang lain tidak tahu identitas sebenarnya dari orang tersebut. Orang bisa memakai nama orang lain untuk melakukan kejahatan. Kejahatan meningkat sedemikian rupa, orang saling curiga dan muncul percekcokan. Karena itu kita harus semakin berhati-hati. Kita tidak boleh cepat percaya terhadap sesuatu yang diberitakan, sebelum kita meneliti kembali kebenaran berita tersebut.

Orang yang suka bersilat kata tetapi tidak tahu apa-apa, diduga adalah orang yang mencari keuntungan materi dalam kegiatan kerohanian. Saat ini banyak acara-acara yang dikemas secara Kristen, tetapi pada akhirnya digunakan untuk mencari keuntungan materi, jasmani dan duniawi. Banyak pengajaran mengenai persembahan, yang membuat orang Kristen merasa bersalah atau berdosa jika tidak memberikan persembahan. Atau pengajaran tentang persembahan yang membuat orang Kristen menggunakan persembahan tersebut sebagai cikal bakal munculnya keuntungan yang lebih besar. Pengajaran itu menekankan bahwa persembahan yang diberikan kepada Tuhan atau gereja itu akan dibalas oleh Tuhan berkali lipat.

Ternyata banyak orang Kristen yang terjebak dalam pengajaran ini. Bahkan orang-orang bukan Kristen pun pencari keuntungan dari acara-acara tersebut. Daripada mereka mencari kekayaan dengan menggunakan dukun atau menyembah ke gunung tertentu, lebih baik mereka datang ke gereja, untuk mencari berkat. Bahkan ketika mereka ke gereja, mereka tidak memiliki resiko yang besar. Mereka cukup memberikan persembahan sebagai modal, dengan harapan Tuhan membalasnya berlipat kali ganda. Banyak orang seperti “mengajak judi” Tuhan. Hal-hal seperti ini tentu jahat di mata Tuhan.

Memang ibadah hakikat itu jika disertai dengan rasa cukup, rasa syukur dan ketulusan hati, akan membawa keuntungan. Tetapi keuntungan yang dimaksudkan bukanlah keuntungan duniawi, tetapi keuntungan rohani. Karakter kita akan terbangun lebih baik, kita semakin hidup jujur dan benar di hadapan Tuhan, sehingga apapun yang kita lakukan menjadi contoh dan teladan bagi orang lain. Jika kita mengharapkan keuntungan jasmani, maka kita sedang salah melangkah. Tuhan Yesus hadir ke dunia ini bertujuan untuk memberikan berkat rohani, yaitu berkat keselamatan dari maut dan kematian kekal. Untuk urusan jasmani, kita diberikan hikmat oleh Tuhan untuk berusaha. Tuhan bisa membuka pintu berkat jasmani itu, tetapi tujuan kita menyembah Tuhan seharusnya bukan hal-hal duniawi seperti itu.

Views: 18

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top