1 Timotius 4:4-6
Di zaman Perjanjian Baru dan zaman gereja, tidak ada lagi makanan yang membuat orang menjadi najis. Di zaman Perjanjian Lama, salah satu penekanan dari ibadah simbolik adalah kesucian jasmani, sebagai simbol dari kesucian hati. Saat ini kita masuk ke dalam ibadah hakikat. Yang dipentingkan bukan lagi kesucian badan atau jasmani, tetapi kesucian hati. Tidak ada satu makanan pun yang bisa menajiskan hati kita, pada saat ini. Yang bisa menajiskan hati kita adalah yang keluar dari mulut (yaitu perkataan), bukan yang masuk ke dalam mulut (dalam bentuk makanan).
Orang yang tahu kebenaran firman Tuhan, akan makan apa saja, yang berguna. Di dalam 1 Korintus 6:12 dikatakan, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.” Semuanya boleh dimakan asal berguna. Kita tidak mungkin makan sesuatu yang tidak termasuk dalam kategori makanan. Semua yang dikategorikan sebagai makanan, bisa kita makan, yang penting itu berguna bagi tubuh kita. Kita diberi akal budi oleh Tuhan untuk memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh kita. Selain makanan atau minuman itu berguna, kita sebaiknya tidak makan atau minum yang membuat diri kita diperhamba oleh hal tersebut. Artinya kita tidak perlu makan atau minum yang membuat kita ketagihan. Hal yang membuat ketagihan akan menjerat kita dan membuat kita tidak bisa hidup bebas dan merdeka. Memang akhirnya muncul ajaran yang mengajak orang tidak makan makanan tertentu, seperti tidak makan daging atau jenis lainnya.
Pada prinsipnya, semua jenis makanan yang diciptakan oleh Tuhan diperbolehkan untuk dimakan. Tetapi kita juga harus sadar, untuk makan binatang yang sudah mulai langka. Jika kita makan binatang tersebut, akhirnya menjadi punah dan anak cucu kita tidak akan bisa melihat lagi binatang tersebut. Kita bisa makan binatang atau ternak yang bisa dikembangbiakkan dengan cepat, seperti ayam atau sapi atau kambing, atau ternak yang lain. Semua makanan dikuduskan oleh firman dan doa. Firman Tuhan telah memberitahukan kepada kita bahwa memakan semua makanan yang ada itu tidak salah. Sepatutnya kita makan makanan yang tersedia dengan ucapan syukur kepada Tuhan, melalui doa. Dengan pengucapan syukur itu, maka kita akan menikmati makanan yang memang berguna. Makanan yang berguna adalah makanan yang kaya dengan nutrisi, yang membuat tubuh menjadi sehat dan kuat, bukan makanan yang memiliki potensi membuat tubuh menjadi sakit dan lemah.
Dengan selalu mengingat akan firman Tuhan yang mengajak kita untuk berhati-hati dengan ajaran sesat, maka kita akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah disampaikan di dalam Alkitab. Pelayan Tuhan yang baik adalah pelayan yang memperhatikan dan mengingatkan jemaat dengan penuh kasih. Pelayan Tuhan diberi tugas untuk menasihati jemaat Tuhan supaya tetap waspada, terutama terhadap ajaran-ajaran sesat yang muncul. Kita perlu waspada terhadap bahaya akan kemunafikan, bahaya terhadap ajaran-ajaran yang masuk dari luar ke dalam gereja.
Banyak hal yang bisa menyebabkan gereja keluar dari jalur yang seharusnya, menyimpang dari kebenaran. Hal-hal seperti itulah yang perlu diwaspadai. Kita perlu belajar lebih dalam mengenai pengajaran dasar dari iman kekristenan, supaya memiliki pondasi yang kuat. Yang diperlukan adalah pengajaran gembala jemaat yang berkesinambungan, bukan pengajaran dari berbagai pengkhotbah yang berbeda-beda.
Views: 17