1 Timotius 2:5-10
Tuhan itu esa. Tuhan itu Juruselamat kita. Yesus Kristus adalah Juruselamat dan Yesus Kristus adalah Tuhan. Ketika Tuhan ingin menyelesaikan dosa manusia, maka Tuhan memerlukan manusia yang tidak berdosa. Karena itulah maka Pribadi kedua dari Tuhan menjelma menjadi manusia. Dia menjadi perantara satu-satunya. Yesus Kristus menjadi perantara antara Bapa dengan manusia, satu-satunya perantara, tidak ada yang lain.
Untuk memberi kesaksian tentang semua itu, maka Paulus ditetapkan sebagai pemberita dan rasul. Paulus juga ditetapkan sebagai pengajar bagi orang-orang bukan Yahudi, untuk mengajar dalam iman dan kebenaran. Paulus ingin mengajarkan kepada Timotius supaya memberi pengajaran kepada jemaat yang dipimpinnya bahwa keselamatan dari Yesus Kristus itu untuk semua orang.
Selanjutnya Paulus menginginkan supaya para laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan perselisihan. Tangan seorang laki-laki yang sudah percaya kepada Yesus Kristus seharusnya tidak dipakai untuk hal-hal yang sembarangan. Paulus menginginkan bahwa laki-laki mempertanggungjawabkan semua yang diperbuat oleh tangan mereka di hadapan Tuhan. Ketika berani berdoa dengan menadahkan tangannya, berarti mereka telah melakukan hal-hal yang baik dengan tangan tersebut.
Sedangkan bagi perempuan, Paulus memberi pengajaran supaya mereka berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana. Kepantasan berdandan memang sangat relatif, tergantung dari kebiasaan dan budaya di tempat tersebut. Tetapi tentu ada kepantasan yang umum, yang bisa diterima semua kalangan secara umum. Perempuan Kristen seharusnya tidak menonjolkan keindahan atau kecantikan luar, tetapi menonjolkan kecantikan karakter dan perilaku hidup. Perempuan Kristen bisa menonjolkan karakter yang lemah lembut, penuh kasih, mengurus rumah dengan baik. Menjadi perempuan yang diinginkan oleh Tuhan seperti ketika Tuhan menciptakan Hawa.
Ketika perempuan berdandan, pasti juga ada tujuan, untuk mengidentifikasikan (menyamakan) diri terhadap kelompok masyarakat atau komunitas tertentu. Jika ada perempuan yang tidak baik dan komunitasnya adalah komunitas malam, maka mereka akan berdandan sesuai dengan komunitas tersebut, mengidentifikasikan diri seperti komunitas itu. Ketika berdandan atau berpakaian, maka kita bisa mengambil keputusan untuk mengidentifikasikan kepada kelompok seperti apa kita akan hadir. Karena itu, jika tujuannya adalah untuk berkumpul dengan komunitas orang percaya, maka sebenarnya kita sudah tahu, pakaian atau dandanan seperti apa yang cocok dan pantas.
Berpakaian atau berdandan dengan pantas, sopan dan baik, itu indah di hadapan Tuhan. Intinya, jangan sampai pakaian kita mengidentifikasikan diri dengan kelompok-kelompok duniawi yang tidak percaya kepada Tuhan. Kita juga tidak perlu menggunakan aksesoris pakaian yang berlebihan, karena akan menimbulkan kesombongan diri serta keirihatian bagi orang lain. Daripada uang digunakan untuk membeli semua hal yang mahal itu, lebih baik uang tersebut digunakan untuk mendukung pemberitaan Injil atau membantu orang lain yang memerlukan. Hendaklah kita dikenal bukan dari pakaian yang mahal dan berlebihan, tetapi dikenal dari perbuatan baik, seperti layaknya orang-orang yang saleh di hadapan Tuhan.
Views: 23