Peperangan Rohani (Jelajah PB 766)

Efesus 6:11-13

Kita perlu berhati-hati dengan tipu muslihat Iblis. Biasanya kita akan terlambat menyadari bahwa diri kita sedang tertipu. Kita diperdaya dan dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan sebenarnya. Karena itu, supaya kita jauh dari tipu daya Iblis, maka kita perlu mempergunakan akal sehat dengan baik, ditunjang dengan pengertian akan kebenaran firman Tuhan. Salah satu ciri khas tipu muslihat Iblis adalah pengendalian pikiran (hipnotis). Firman Tuhan selalu mengingatkan kita supaya kita sadar dan waspada terus menerus. Jangan sampai kita masuk ke dalam perangkap tipu muslihat Iblis.

Pengajaran yang benar, yang dari Tuhan adalah pengajaran yang sesuai dengan Alkitab dan tidak bertentangan dengan akal sehat. Tuhan telah memberikan akal budi kepada semua manusia. Tuhan juga yang telah mengilhamkan firman Tuhan melalui Alkitab. Seharusnya kita mempelajari Alkitab dan menggunakan akal budi kita sebaik-baiknya, untuk mengerti pengajaran yang benar. Kita bisa menguji segala sesuatu. Dengan demikian, kita tetap bisa waspada dan berhati-hati. Otak kita tidak diciptakan dan diberikan oleh Iblis. Iblis tidak pernah memberikan hal yang baik-baik kepada kita. Segala sesuatu dari Iblis adalah jahat. Jika kita terus berpikir positif dan benar, maka itulah yang berkenan di hadapan Tuhan. Pikiran kita seharusnya dijalankan dengan baik untuk memahami kebenaran firman Tuhan.

Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging. Peperangan kita bukan peperangan fisik. Peperangan kita adalah melawan pemerintah-pemerintah, yaitu pemerintah yang tidak memberikan kebebasan kepada rakyatnya. Pemerintah yang tidak baik adalah pemerintah yang tidak menghormati hak asasi manusia, yang melarang seseorang untuk menyembah apapun. Pemerintah yang baik tidak akan melarang orang untuk beriman kepada hal yang diyakininya, apapun itu. Iman adalah kebebasan berpikir seseorang. Tugas pemerintah adalah menjaga hubungan antar manusia. Soal hubungan manusia dengan Tuhan, itu adalah urusan pribadi.

Perjuangan kita juga melawan penguasa-penguasa. Pada zaman Paulus, para penguasa biasanya menuntut untuk disembah sebagai Tuhan. Hal itu telah menjadi masalah bagi orang Kristen, karena orang Kristen tentu tidak mau menyembah manusia, meskipun mereka adalah penguasa yang bisa melakukan apapun juga. Dalam beberapa kisah, banyak orang Kristen yang terbunuh karena tidak mau menyembah penguasa-penguasa pada waktu itu. Kita juga melakukan peperangan terhadap para penghulu dunia yang gelap. Ini adalah roh-roh kegelapan dan roh-roh jahat di udara.

Untuk melaksanakan peperangan ini, yang harus kita lakukan adalah mengambil seluruh perlengkapan senjata dari Tuhan, supaya kita dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kita menyelesaikan peperangan tersebut. Jika kita tidak memiliki senjata tersebut, maka kita tidak bisa berbuat apa-apa. Ketika kita belajar firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, apalagi sampai belajar di sekolah Alkitab, maka kita sedang memperlengkapi diri dengan persenjataan dari Tuhan. Karena ini peperangan rohani, maka senjata yang dipakai juga rohani. Senjata itu adalah firman Tuhan. Dengan belajar firman Tuhan, maka kita sedang mempersiapkan diri masuk dalam peperangan rohani. Kita perlu mendalami firman Tuhan tersebut, sehingga bisa dipakai untuk mempertahankan iman kita, tetap tegak dan kuat setelah kita menyelesaikan peperangan tersebut.

Views: 2

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top