Estafet Pemberitaan Injil (Jelajah PB 748)

Efesus 2:15-16

Perseteruan antara Tuhan manusia dilenyapkan, sehingga pada saat ini salib itu menjadi indah. Dulu, salib itu adalah sesuatu yang mengerikan. Salib adalah simbol kematian yang mengerikan. Dipastikan tidak ada orang yang menyimpan atau memakai aksesoris dalam bentuk salib. Tetapi sejak Yesus Kristus menang atas kayu salib itu, maka salib menjadi indah. Orang Kristen mula-mula mengikat kayu melintang, untuk mengingat akan Juruselamat yang sudah mati di atas kayu salib dan menang atas maut. Setelah itu, salib dibuat dari perak dan emas, sekarang menjadi perhiasan yang indah. Setiap orang Kristen pasti menginginkan untuk memakai aksesoris salib itu.

Iblis sangat membenci salib itu. Salib itu menjadi lambang kasih Tuhan yang sangat besar terhadap manusia. Yesus datang untuk memberitakan damai sejahtera kepada kita yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat.” Saat ini, mereka yang dekat justru tidak mengenal Tuhan. Sekarang yang jauh malah lebih mengenal Tuhan. Bahkan kita mendapatkan kesempatan untuk memberitakan firman dan memperkenalkan Tuhan kepada mereka yang dekat, yaitu kepada orang-orang Yahudi.

Kita patut bersyukur karena kita bisa mendengarkan berita Injil. Banyak orang telah berkorban, supaya berita Injil itu sampai kepada kita. Banyak orang yang telah menyerahkan diri dan hidup mereka untuk melayani Tuhan dengan cara memberitakan Injil ke berbagai tempat. Sampai pada akhirnya berita Injil itu kita dengar, kemudian kita menjadi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Jika kita sungguh-sungguh diselamatkan, maka kita pasti bersyukur karena ada orang-orang yang telah mempersembahkan hidupnya untuk memberitakan firman Tuhan. Sekarang saatnya bagi kita orang percaya, untuk meneruskan berita Injil ini kepada orang lain. Kita wajib untuk belajar firman dan mendalami firman Tuhan, melakukan firman Tuhan itu dalam kehidupan sehari-hari. Kita seharusnya menjadi saksi yang baik, melalui perkataan maupun perbuatan kita. Jika kita tidak bisa memberitakan firman itu kepada orang lain, kita bisa mendukung orang-orang yang saat ini giat menyampaikan firman Tuhan. Kita bisa mendukung mereka dengan dana dan doa kita. Injil ini harus terus diberitakan, kepada orang-orang yang belum percaya supaya mereka percaya kepada Tuhan, serta kepada orang-orang yang sudah percaya, supaya iman mereka tetap dikuatkan.

Setiap orang percaya memiliki bagian masing-masing. Jika kita terpanggil untuk memberitakan Injil, maka kita bisa menyerahkan waktu dan hidup kita untuk memberitakan Injil serta mengajarkan Injil. Jika kita terpanggil untuk menjadi penyandang dana bagi pemberitaan Injil, maka kita harus bekerja keras dan giat, supaya bisa mendapatkan banyak uang dan dipakai untuk mendukung pekabaran Injil itu. Jika kita terpanggil untuk menjadi pendoa, maka kita seharusnya menyediakan waktu-waktu khusus untuk berdoa bagi pemberitaan Injil, supaya para pemberita Injil dikuatkan oleh Tuhan dan mereka bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Jika kita terpanggil untuk menjadi saksi akan berita Injil, maka seharusnya sikap hidup kita dan tutur kata kita mencerminkan sebagai orang percaya. Itulah cara kita bersyukur kepada Tuhan. Kita seharusnya tidak menjadi egois, hanya menyimpan berita keselamatan itu untuk diri sendiri. Kita seharusnya merasa ngeri jika membayangkan bahwa orang-orang di dekat kita, mereka belum diselamatkan. Ketika mereka meninggal dunia, mereka sedang menuju kepada kebinasaan. Ini adalah saat kita mendapat giliran, estafet pemberitaan Injil sekarang berada di tangan kita.

Views: 1

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top