Cara Melepaskan Kutuk (Jelajah PB 747)

Efesus 2:14-15

Jemaat Tuhan mendapatkan mandat untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran, sejak Yohanes Pembaptis sampai kedatangan Yesus Kristus ke dunia yang kedua kalinya. Orang-orang percaya, baik secara individu maupun di dalam jemaat, seharusnya memberikan kesaksian yang baik bagi orang-orang yang ada disekitarnya. Kesaksian kita itu yang membawa orang lain tertarik untuk mendengar berita Injil. Ketika banyak orang tertarik untuk mendengar berita Injil, maka ada kemungkinan besar dari mereka pada akhirnya beriman kepada Yesus Kristus.

Tuhan Yesus menjadi berkat damai sejahtera bagi semua orang. Yesus telah mempersatukan kedua pihak dan telah merubuhkan tembok pemisah, yang memisahkan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Jika orang Yahudi mau bergabung dengan jemaat Tuhan, maka mereka pun harus bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Hal itu juga sama untuk orang-orang bukan Yahudi, seperti kita saat ini, yang bukan keturunan Yahudi. Semua orang diperbolehkan untuk masuk ke dalam jemaat, tidak ada pemisahan lagi.

Melalui kematian Yesus Kristus sebagai manusia di atas kayu salib, Ia telah membatalkan hukum Taurat. Hukum Taurat yang menuntut hukuman mati atas kita itu, telah dibatalkan oleh Yesus melalui kematian-Nya. Kutuk hukum Taurat itu telah dipikul oleh Yesus Kristus. Yesus Kristus telah menanggung semua dosa kita di atas kayu salib. Di dalam Galatia 3:13 dikatakan, “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita.” Kutuk hukum Taurat telah diambil alih oleh Yesus Kristus. Dengan demikian, kita yang percaya kepada-Nya, tidak akan dikutuk lagi.

Yesus telah melepaskan kutuk. Tidak perlu orang lain untuk mendoakan kita supaya bisa lepas dari kutuk. Dengan bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka semua kutuk telah dilepaskan dari kita. Tidak ada orang lain yang bisa berkuasa atas kutuk, selain Yesus Kristus yang telah menanggung semua kutuk itu di atas kayu salib. Artinya, tidak perlu ada doa pelepasan. Yang perlu adalah bertobat dan percaya Yesus dengan sungguh-sungguh, serta tidak mencoba untuk melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh, akan melepaskan segala sesuatu yang selama ini telah mengikatnya. Jika kita melepas semuanya itu, lalu pikiran dan perasaan kita terpusat kepada Tuhan, maka Roh Kudus yang ada di dalam hati kita sanggup untuk melepaskan belenggu kita. Sesederhana itu sebenarnya.

Hari-hari ini sering terjadi pembangkangan di dalam kekristenan sendiri. Ada orang-orang yang merasa hebat, merasa bisa melepaskan kutuk. Jemaat yang tidak tahu menahu juga mengikut saja, mereka meminta untuk didoakan pelepasan. Orang-orang yang melakukan doa pelepasan, sebenarnya mereka merasa lebih hebat dari Tuhan. Jika kita mengingat kembali akan firman Tuhan yang telah kita renungkan sebelumnya, ketika kita bertobat dan percaya kepada Yesus, maka Roh Kudus masuk ke dalam hati kita dan termeterai dalam hidup kita. Kita tidak perlu orang lain untuk membebaskan belenggu atau kutuk itu, karena jika Roh Kudus masuk ke dalam hati kita, maka Ia berkuasa atas hidup kita. Jika masih ada orang yang mau mendoakan pelepasan kutuk, maka orang tersebut telah menganggap bahwa dirinya lebih berkuasa dari Roh Kudus yang sudah masuk ke dalam hati orang percaya. Tanpa sadar, hal tersebut telah menjadikan orang tersebut menghujat Roh Kudus, tidak percaya akan perkataan firman dan tidak percaya akan kuasa Roh Kudus itu sendiri.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top