Aturan Inti Rumah Tangga (Jelajah PB 763)

Efesus 5:25-33

Aturan yang Tuhan berikan untuk kehidupan rumah tangga bukan hanya istri yang tunduk kepada suami, tetapi suami juga harus mengasihi istri. Inilah inti dari aturan rumah tangga. Tuhan yang paling tahu terhadap manusia, karena Ia yang telah menciptakan manusia. Tuhan yang paling tahu tentang hubungan suami istri, karena Ia yang telah menciptakan manusia sepasang dan menikahkan mereka. Jika ada masalah dalam kehidupan rumah tangga, masalah itu timbul karena dua hal: jika bukan karena istri yang tidak mau tunduk kepada suami, maka suami yang tidak mengasihi istri. Karena itu, firman Tuhan ini perlu kita perhatikan dengan sebaik-baiknya, terutama berkaitan dengan kehidupan rumah tangga.

Terkadang kita masih bertanya, mana yang harus dilakukan terlebih dahulu, istri tunduk kepada suami atau suami mengasihi istri? Ini bukan soal lebih dulu yang mana. Perintah ini adalah perintah dari Tuhan, bukan perintah dari suami atau istri. Orang-orang yang lahir baru seharusnya berlomba-lomba untuk terlebih dulu mentaati firman Tuhan, bukan menggunakan firman Tuhan untuk pembenaran diri sendiri dan menyalahkan orang lain. Istri yang sudah lahir baru akan mengasihi dan taat kepada Tuhan dengan cara tunduk kepada suaminya, dalam segala sesuatu, apapun yang terjadi. Istri tunduk kepada suaminya bukan karena suaminya, tetapi karena Tuhan. Demikian juga sebaliknya. Suami seharusnya mengasihi istrinya, apapun yang terjadi. Semuanya itu bukan karena istri, tetapi karena Tuhan.

Jika aturan ini tidak dilakukan, maka keluarga akan berantakan. Kita bisa melihat bahwa hari-hari ini banyak keluarga yang berantakan karena tidak mengikuti aturan yang Tuhan perintahkan. Sekarang banyak terjadi perceraian, bahkan terjadi pada keluarga-keluarga yang mengaku sebagai keluarga Kristen. Anak-anak menjadi korban. Banyak ayah dan ibu menjadi orang tua tunggal dan semakin meningkat jumlahnya. Keluarga yang seperti ini menjadi tidak sehat, membuat anak-anak mereka menjadi trauma.

Kita harus ingat bahwa gereja terdiri dari keluarga-keluarga. Apa yang terjadi di gereja akan memengaruhi keluarga, demikian juga sebaliknya. Jika terjadi masalah dan kekacaubalauan di dalam keluarga, pasti akan berpengaruh dalam kehidupan keluarga, demikian juga sebaliknya. Ayah yang baik seharusnya mengajarkan kepada anak-anak mereka untuk mengasihi ibunya. Ibu yang baik seharusnya mengajarkan kepada anak-anak untuk tunduk dan hormat kepada ayahnya. Ajaran itu bukan hanya melalui perkataan, tetapi melalui teladan yang bisa dilihat dan dirasakan oleh keluarga tersebut.

Di dalam keluarga, suami dan istri harus tahu peran masing-masing. Jika hal itu terjadi, maka keluarga akan berlangsung dengan harmonis. Hal itu terjadi jika suami dan istri taat kepada ketentuan dan ajaran Alkitab. Apa yang terjadi di dalam keluarga juga terjadi di gereja.

Suami dan istri sudah menjadi satu. Jika dipisahkan, maka akan terjadi luka yang sangat sulit untuk dipulihkan. Suami adalah kepala dan istri adalah tubuh. Rahasia ini besar, karena yang dimaksudkan adalah bahwa hubungan suami istri menggambarkan hubungan antara Kristus dengan jemaat. Inilah aturan yang selalu diulang: kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya.

Views: 0

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top