Taat dan Hormat Kepada Orang Tua (Jelajah PB 764)

Efesus 6:1-4

Selain mengatur hubungan antara suami istri, juga diatur mengenai hubungan antara anak dan orang tua. Anak-anak harus taat kepada orang tua, karena memang seharusnya demikian. Sedangkan orang tua pasti mengasihi anaknya. Jika ada orang tua yang tidak mengasihi anaknya, biasanya karena telah terjadi penyimpangan. Anak-anak harus menghormati ayah dan ibunya. Ketika seorang anak masih di bawah usia (sebelum dewasa), maka anak-anak harus taat kepada orang tuanya. Setelah menjadi dewasa dan sudah bisa mempertanggungjawabkan dirinya di hadapan hukum, maka seorang anak seharusnya menghormati orang tuanya. Ini adalah perintah penting yang diberikan oleh Tuhan. Perintah ini memiliki konsekuensi. Jika dilakukan, kita akan mendapatkan janji Tuhan yaitu berbahagia dan memiliki umur panjang di bumi.

Anak yang berbahagia adalah anak yang taat dan hormat kepada orang tuanya. Jika anak tidak taat kepada orang tua, maka dia tidak akan bisa merasakan kebahagiaan. Dia tidak mau menundukkan kehendaknya kepada kehendak orang tua. Anak memiliki banyak keinginan yang bertentangan dengan orang tua. Tetapi jika anak mau menundukkan keinginan dan kehendaknya pada kehendak orang tua, dia akan berbahagia. Banyak orang ingin berumur panjang di dunia ini, tetapi tidak mengetahui rahasianya. Inilah rahasianya, yaitu menaati dan menghormati orang tua. Hidup yang berbahagia akan membuat kita bisa menikmati hidup ini.

Tuhan memberikan peringatan kepada para bapak supaya tidak membangkitkan amarah di dalam hati anak-anaknya. Yang harus dilakukan oleh para bapak adalah mendidik anak-anak dan menasihati mereka sesuai dengan ajaran Tuhan. Peringatan dan perintah ini diberikan kepada bapak, karena bapak adalah kepala keluarga yang mengendalikan serta memimpin sebuah keluarga. Dalam kehidupan keluarga, istri harus selaras dengan kepemimpinan suaminya. Di pasal sebelumnya sudah dijelaskan bahwa istri harus tunduk kepada suami. Karena itu istri seharusnya tidak melakukan hal-hal yang tidak disetujui oleh suaminya.

Melihat pengajaran Alkitab seperti ini, hari ini kita bisa melihat bahwa sudah terlalu banyak penyimpangan yang terjadi di dalam kehidupan rumah tangga masa kini. Perintah ini ada dalam satu paket. Jika terjadi penyimpangan di bagian tertentu, hal ini akan memengaruhi bagian lainnya. Para bapak harus mengetahui perannya. Bapak harus memimpin rumah tangga dengan penuh kasih, tidak membangkitkan kebencian di antara anggota rumah tangga. Orang tua bisa marah atau melakukan disiplin kepada anaknya. Tetapi semuanya itu perlu dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak emosional. Kita bisa melaksanakan itu semua dengan kasih.

Para bapak diharapkan bisa mendidik anaknya dengan baik. Jika anak tersebut perlu dihukum, maka perlu dijelaskan asalan penghukuman itu dilaksanakan. Penghukuman itu juga harus terukur, sehingga bentuknya bukan lagi penghukuman, tetapi pendisiplinan. Jika orang tua mengasihi anak-anak, maka ia tidak perlu memukul anak dengan kegeraman. Jika memang tidak diperlukan pemukulan, tidak perlu dilakukan. Jika memang harus dipukul, juga tidak sembarang pukul. Sebenarnya itu bisa dihindari dengan cara mengalihkan metode pendisiplinan. Misalnya, jika anak melanggar perintah orang tua, maka orang tua bisa memberi hukuman seperti mengurangi uang saku atau tidak memperbolehkan anak untuk bermain HP sampai jangka waktu tertentu. Kita pun tidak perlu berteriak-teriak untuk mendisiplinkan anak. Pendisiplinan ini bertujuan supaya anak mengerti, bukan membenci atau marah.

Views: 1

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top