Yang Diurapi (Jelajah PB 661)

2 Korintus 1:22-24

Kita diurapi oleh Roh Kudus pada saat kita percaya kepada Yesus Kristus. Pada saat itulah Roh Kudus masuk ke dalam hati kita. Pada saat itulah kita dimeteraikan oleh Roh Kudus. Jadi, pengurapan Roh Kudus itu tidak terjadi berulang kali dan tidak perlu ada orang lain yang harus mengurapi kita. Pengurapan Roh Kudus itu cukup satu kali, ketika kita pertama kali bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Kita harus hati-hati dengan praktik pengurapan yang terjadi pada saat ini. Semuanya itu tidak sesuai dengan apa yang Tuhan sampaikan dalam Alkitab. Sebenarnya, tidak ada orang yang bisa mengurapi orang lain. Kita langsung mendapatkan pengurapan dari Tuhan pada saat kita bertobat dan percaya kepada-Nya. Itu adalah jaminan keselamatan jiwa kita. Kita dimeteraikan menjadi milik Tuhan.

Kita juga harus berhati-hati untuk tidak menggunakan istilah “orang-orang yang diurapi oleh Tuha” terhadap orang-orang yang sedang melayani Tuhan. Istilah ini nampaknya sepele, tetapi sebenarnya tidak dan sangat serius. Istilah orang “yang diurapi” itu adalah sebutan lain dari Mesias atau Kristus. Tuhan Yesus sendiri sudah berkata dan mengingatkan di dalam Matius 20:24, “Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Akan banyak datang orang-orang “yang diurapi” tetapi mereka semua palsu.

Bagi kita, pengurapan Tuhan cukup sekali, yaitu pada saat kita bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Itulah jaminan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Itu juga yang ditegaskan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus. Doa-doa pengurapan yang terjadi pada saat ini, semuanya itu tidak benar dan menuju pada kesesatan.

Kembali lagi Paulus menjelaskan penundaannya datang ke Korintus itu adalah demi kebaikan jemaat di Korintus. Rasul Paulus ingin jemaat di Korintus memahami surat ini dengan baik. Paulus juga ingin bahwa penundaan kedatangannya ke Korintus dipahami dengan baik. Jika ada penundaan kedatangan Paulus pun, Tuhan menjadi saksi atas hal tersebut. Semua sudah direncanakan dengan baik oleh Paulus. Sebagai seorang rasul, Paulus telah memberikan perintah dan mengatur jemaat, supaya lebih teratur dan memiliki peran serta pengaruh yang baik bagi orang lain di sekitar jemaat tersebut. Bukan hanya jemaat Korintus yang harus mematuhi apa yang disampaikan oleh Paulus, tetapi juga seluruh jemaat di dunia ini, di segala zaman. Setiap surat yang disampaikan oleh para rasul harus diterima sebagai firman dari Tuhan.

Semua orang percaya harus bekerjasama untuk kebaikan bersama, untuk sukacita bersama, serta untuk membangun pelayanan pemberitaan Injil menjadi lebih baik. Paulus menginginkan setiap jemaat bisa sehati sepikir, teratur dalam melaksanakan semua pelayanan, merencanakan segala sesuatu dengan baik dan mengandalkan Tuhan. Setiap jemaat harus maju bersama-sama untuk menjadi saksi bagi kemuliaan Tuhan. Jemaat yang sedang tidak beres, harus dibereskan terlebih dahulu, supaya bisa menjadi contoh, teladan, serta kesaksian yang baik bagi banyak orang. Paulus mencoba untuk terus menata jemaat di Korintus. Paulus tidak ingin jemaat di Korintus pecah atau hancur. Paulus menginginkan jemaat di Korintus bisa dipulihkan, meskipun tidak mudah untuk membereskan semuanya itu.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top