Waktu Perkenanan Tuhan (Jelajah PB 676)

2 Korintus 6:1-3

Rasul Paulus menganggap bahwa jemaat di Korintus adalah teman sekerja di dalam Tuhan. Paulus menasihatkan kepada mereka supaya jemaat di Korintus tidak membuat kasih karunia Tuhan menjadi sia-sia. Kasih karunia Tuhan itu sudah diterima oleh mereka. Jemaat Korintus diajak untuk menghargai kasih karunia yang sudah ada pada mereka. Sesungguhnya hari ini adalah hari perkenanan dan penyelamatan itu, demikian Paulus mengutip dari Yesaya 49:8. Paulus ingin supaya jemaat Korintus sadar bahwa ada saatnya Tuhan memberikan kesempatan supaya manusia diselamatkan, tetapi ada juga saat ketika kesempatan itu tidak ada lagi. Kasih karunia yang sudah diterima itu harusnya disyukuri, bukan disia-siakan. Keselamatan jiwa kita adalah yang terindah dan termahal. Di dunia ini, tidak ada hal lain yang lebih berharga dibandingkan dengan keselamatan jiwa kita.

Ada orang-orang yang sepertinya mudah untuk jatuh ke dalam dosa, padahal mereka sudah mengaku percaya kepada Yesus Kristus. Hal itu disebabkan karena mereka tidak mau bersyukur atas semua yang telah diperbuat dan disediakan oleh Tuhan. Seringkali orang lupa bahwa sangat besar kasih karunia Tuhan yang telah diberikan dan telah menyelamatkan. Sejak kita diselamatkan, seharusnya setiap hari kita bersyukur dan selalu mengingat akan kebaikan serta pengorbanan Yesus Kristus. Rasa syukur ini akan membentuk dan membangun kehidupan kita yang mengasihi Tuhan. Hal itu akan mendorong kita untuk hidup kudus dan membuat kita bersemangat untuk bersaksi serta ikut ambil bagian dalam pelayanan.

Sesungguhnya saat inilah waktu Tuhan perkenan, yaitu pada saat kita masih sehat, masih bisa bernafas dan bisa menjalani kehidupan dengan normal, saat Tuhan Yesus belum datang untuk yang kedua kali. Inilah pentingnya kita menghargai kehidupan yang Tuhan berikan kepada kita, menghargai keselamatan yang diberikan oleh Tuhan. Jika ada orang-orang yang mendengarkan kebenaran yang kita sampaikan, seharusnya mereka tidak menunda-nunda untuk menerima kebenaran itu dan melakukannya sesegera mungkin. Saat yang paling tepat adalah saat ini, bukan nanti. Inilah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan. Inilah waktu perkenanan Tuhan itu.

Saat inilah waktunya penyelamatan. Kita tidak tahu kapan kita mati, kapan kita tidak lagi bisa melakukan hal-hal yang normal. Kita juga tidak tahu kapan Tuhan datang untuk yang kedua kalinya, menjemput umat-Nya yang berkenan kepada-Nya. Kita tidak tahu kapan dunia ini akan berakhir, bisa cepat dan bisa lambat. Kita juga tidak tahu apakah hati kita masih peka terhadap kebenaran, ataukah kita sudah mengeraskan hati terhadap kebenaran. Jika hati sudah keras, maka hati itu telah menjadi bebal dan sangat sulit untuk bertobat.

Karena waktunya sangat terbatas, maka Paulus tidak mau bahwa ada hal-hal di dalam dirinya yang bisa menyebabkan orang tersandung. Karena ini adalah hari perkenanan dan hari penyelamatan, maka sepatutnya sebanyak mungkin orang bisa disadarkan dan diselamatkan. Kita diajak untuk berpikir demikian, sehingga tidak menyia-nyiakan waktu untuk menjadi batu sandungan bagi orang lain dalam hal apapun juga. Jangan sampai pelayanan yang telah kita lakukan dicela oleh orang.

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top