Bersabar Demi Penyelamatan (Jelajah PB 677)

2 Korintus 6:4-10

Supaya orang tidak tersandung, maka seharusnya kita menunjukkan diri bahwa kita adalah pelayan Tuhan. Dalam pelayanan, sebaiknya kita menahan diri dengan penuh kesabaran meskipun berada di dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran. Itulah yang telah dicontohkan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus dan kepada kita semua. Kita harus belajar bersabar dalam menanggung berbagai penderitaan karena Tuhan, sambil berseru kepada Tuhan, meminta pertolongan-Nya. Tuhan pasti akan memberikan hikmat, akal budi dan kekuatan untuk menahan semuanya itu. Paulus telah menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam pemberitaan kebenaran dan dalam kekuasaan Tuhan; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun membela ketika dihormati dan ketika dihina. Rasul Paulus berusaha untuk bersabar dengan semuanya itu.

Kita juga perlu bersabar, jika kita ingin banyak orang diselamatkan. Jangan sampai orang tersandung dengan perkataan atau perilaku kita. Dengan belajar hidup sabar seperti ini, akan meningkatkan kerohanian kita. Orang seperti ini sudah belajar untuk menguasai diri, bukan lagi memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi juga memikirkan kepentingan orang lain. Orang seperti ini sudah selesai dengan dirinya sendiri. Supaya orang lain diselamatkan, maka kita berusaha untuk bertahan dan sabar dalam penderitaan.

Ini hal yang cukup sulit, tetapi sangat penting. Jika kita ingin orang lain diselamatkan, kemungkinan ada banyak hal yang harus kita korbankan. Kita perlu melihat dengan kasihan terhadap orang-orang yang belum mengerti kebenaran. Mungkin orang tersebut tidak mau terima, membantah-bantah atau bahkan melakukan hal-hal yang tidak baik terhadap kita, termasuk mengancam kita. Kita seharusnya berusaha untuk sabar ketika mendapatkan ancaman atau menerima penghinaan dari orang lain, karena kita memberitakan kebenaran. Siapa tahu dengan kesabaran kita, justru orang tersebut akhirnya bisa diselamatkan.

Para rasul dan orang-orang Kristen sebelum kita, para pahlawan iman telah memberi contoh kesabaran dalam menyampaikan kebenaran, sehingga karena merekalah, kita bisa mendengarkan kebenaran sampai sekarang. Karena merekalah, akhirnya kita mendapatkan kesempatan untuk menerima Injil itu dan bertobat serta percaya kepada Yesus. Kita mendapatkan keselamatan, juga karena kesabaran para pahlawan iman yang telah hidup dan melayani sebelum kita. Saat ini adalah bagian dan waktu kita, untuk bersabar supaya orang lain bisa diselamatkan melalui kita.

Ada banyak hal lain yang disebutkan oleh Paulus dalam hal kesabaran: ketika dihornati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu , namun dipercayai; sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, tetapi hidup; sebagai orang yang dihajar, tetapi tidak mati; sebagai orang yang berdukacita, tetapi senantiasa bersukacita; sebagai orang yang miskin, tetapi memperkaya banyak orang; sebagai orang yang tidak memiliki apapun, meskipun sebenarnya memiliki segala sesuatu. Kehidupan seperti tidak mudah untuk dijalankan. Tetapi ternyata ada orang-orang seperti Paulus dan para rasul yang lain, yang bisa melakukan semuanya ini dengan penuh kesabaran. Jika mereka bisa, maka kita bisa belajar dari mereka, supaya kita pun bisa menjadi berkat.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top