Penderitaan Sementara (Jelajah PB 671)

2 Korintus 4:11-18

Jika kita mengalami penderitaan sedikit, janganlah kita mudah untuk mengeluh. Penderitaan yang dialami oleh orang-orang Kristen saat ini tidak sebanding dengan apa yang pernah dialami oleh para rasul. Bahkan ada banyak orang Kristen yang menderita bukan karena pemberitaan Injil yang dilakukan, tetapi karena dosa atau pelanggarannya sendiri. Atau mereka menderita karena masalah ekonomi atau masalah kesehatan, yang semuanya itu adalah masalah duniawi. Jika memang kita diizinkan untuk mati demi Kristus, itu pun tidak sebanding dengan kematian Yesus Kristus.

Kita perlu senantiasa mengingat kematian Yesus Kristus serta memberitakan kematian Yesus itu kepada orang lain. Dengan demikian, maka kehidupan Yesus juga akan nyata di dalam tubuh kita. Paulus dan para rasul di dalam perjalanan pelayanannya terus menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya kehidupan Yesus menjadi nyata di dalam tubuh para rasul. Sampai Paulus berkata bahwa maut giat di dalam dirinya, tetapi hidup giat di dalam diri orang-orang percaya. Dengan demikian kita juga disadarkan bahwa hidup kita bukan lagi untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Yesus Kristus.

Jika kita terancam karena nama Yesus, itu hal yang wajar. Ketika kita berada di dalam lingkungan yang memusuhi Yesus, maka kita pun akan dimusuhi. Tetapi jika kita berada di lingkungan orang-orang yang mengasihi Yesus, maka kita pun akan dikasihi. Hal itu terjadi karena kita sedang menyamakan diri dengan Yesus, karena kita adalah murid-Nya.

Orang yang percaya tidak bisa tidak berkata-kata dengan apa yang dipercayainya. Kita tidak bisa berdiam diri ketika mengetahui kebenaran yang kita percayai. Apalagi jika apa yang kita percayai itu memiliki sifat kekal dan tidak ternilai harganya. Karena itu, Paulus tidak bisa menyimpan kebenaran itu sendiri. Ia sangat bersemangat untuk memberitakan kebenaran itu kepada sebanyak-banyaknya orang. Paulus memberitakan tentang kebangkitan Yesus Kristus dan Yesus itu akan membangkitkan orang-orang percaya supaya bisa hidup selama-lamanya bersama dengan Dia. Suatu hari kita akan pergi ke hadapan Yesus Kristus untuk mempertanggungjawabkan semua hal yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Jika semakin banyak orang yang percaya kepada Yesus, maka akan semakin berlimpah ucapan syukur yang akan terkatakan. Kita pasti merasa bahagia jika semakin banyak orang yang percaya dan diselamatkan dari maut. Paulus sadar bahwa manusia lahirianya semakin merosot, tetapi dia tetap kuat dan tidak tawar hati. Malah justru dia semakin bersemangat untuk memberitakan kebenaran itu, karena dia tahu bahwa waktunya semakin sedikit. Semakin berusia tua, manusia semakin lemah. Semakin banyak penyakit yang muncul dan itu akan menghambat pelayanan pemberitaan Injil. Karena itu, selama masih sehat dan masih ada kesempatan, maka Paulus menggunakannya dengan sangat baik.

Paulus merasa bahwa manusia batiniahnya diperbaharui setiap hari. Iman dan kehidupan rohaninya semakin hari semakin kuat. Bahkan penderitaan yang dialami Paulus itu dianggapnya ringan. Kemuliaan yang akan diberikan kepada orang-orang percaya, jauh lebih besar daripada penderitaan yang dialami di dunia ini. Paulus tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tidak kelihatan adalah kekal.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top