Keputusan Jemaat (Jelajah PB 663)

2 Korintus 2:8-11

Sepertinya telah terjadi pendisiplinan jemaat yang cukup keras dan serius, setelah jemaat di Korintus menerima surat Paulus yang pertama. Beberapa dari anggota jemaat di Korintus yang tidak beres dalam beberapa hal, mereka mendapatkan tegoran dari sebagian besar anggota jemaat. Orang-orang yang mendapatkan tegoran itu ternyata bertobat, sehingga Paulus memberitahu jemaat di Korintus supaya mereka mengampuni dan menghibur orang-orang tersebut. Memang tidak semua jemaat atau gereja bisa melaksanakan pendisiplinan gereja ini dengan tegas. Tetapi itulah yang disampaikan oleh Paulus, karena Paulus tahu bahwa jemaat itu sangat penting. Jemaat hari ini menjadi lembaga atau institusi yang memiliki tugas untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Jemaat yang baik seharusnya memancarkan terang dan memberitakan kebenaran. Anggota jemaat seharusnya mau bersama-sama bertumbuh, sehingga memiliki karakter Kristus, menjadi surat yang bisa dibaca oleh orang lain di dunia ini.

Orang-orang yang sudah mengakui kesalahannya perlu didampingi, supaya dia tidak larut dalam kesedihan karena penyesalan yang sangat mendalam. Mungkin dia juga merasa malu, karena kesalahannya diketahui oleh banyak orang. Jangan sampai dia terjerat dalam dosa atau kesalahan yang lebih berat lagi. Jangan sampai karena merasa malu, maka dia justru keluar dari kekristenan dan akhirnya tidak mendapatkan kasih karunia keselamatan. Jika orang tersebut tidak berkumpul lagi dengan orang-orang beriman, maka ia akan terhilang dan terhanyut dengan dunia ini.

Paulus memberi nasihat kepada jemaat di Korintus supaya mereka sungguh-sungguh mengasihi orang yang sudah mengaku salah dan bertobat itu. Jemaat juga belajar untuk mengampuni dengan tulus. Inilah kasih sejati di dalam Yesus Kristus. Inti dari surat 2 Korintus ini adalah untuk memperbaiki semua yang perlu diperbaiki di jemaat Korintus, yaitu atas pendisiplinan jemaat yang dilakukan oleh jemaat Korintus berdasarkan surat Paulus yang pertama. Surat ini juga bertujuan untuk mengetahui dan menguji keadaan jemaat di Korintus, apakah mereka taat dalam segala sesuatu atau tidak.

Rasul memiliki wewenang untuk mengajar dan mendidik jemaat. Semua yang ditulis dan dilakukan oleh rasul adalah perintah langsung dari Tuhan. Karena itulah ketika kita membaca surat Korintus ini, kita juga mengimaninya sebagai firman Tuhan. Tuhanlah yang mengilhami Paulus untuk menuliskan apa yang ingin disampaikan oleh Tuhan. Soal mengampuni anggota jemaat yang telah mengaku salah, itu bukan keputusan satu orang, tetapi keputusan seluruh jemaat. Rasul Paulus ikut mengampuni orang yang bersalah di dalam jemaat, ketika jemaat tersebut telah mengampuni orang itu. Mengampuni artinya jemaat menerima orang tersebut sebagai anggota jemaat kembali, tidak dikucilkan atau mendapatkan disiplin gereja.

Jemaat Korintus dan jemaat-jemaat lain memiliki wewenang untuk mengampuni atau tidak mengampuni seseorang yang bersalah, yang melakukan kesalahan saat menjadi anggota jemaat. Jemaat Korintus telah melaksanakan ketetapan Tuhan, sesuai dengan firman Tuhan yang disampaikan melalui Paulus di suratnya yang pertama. Di dalam jemaat, kita sedang belajar untuk membangun karakter yang kudus. Hati-hati dengan Iblis, karena dia mencari kawanan domba yang sedang lemah. Orang-orang yang lemah, mudah dijerat oleh Iblis.

Views: 1

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top