Kaya Dalam Pelayanan Kasih (Jelajah PB 684)

2 Korintus 8:1-7

Pada pasal ini, Paulus menjelaskan mengenai masalah pemberian bantuan kepada jemaat-jemaat yang berada di daerah Palestina yang sedang mengalami kelaparan. Pada saat itu, jemaat-jemaat di Yerusalem dan sekitarnya sedang mengalami penganiayaan yang hebat, karena mereka diancam oleh para imam Yahudi dan para ahli Taurat yang tidak suka dengan pemberitaan Injil Yesus Kristus. Biasanya, soal keuangan adalah hal yang paling sensitif di manapun juga, termasuk di dalam jemaat. Bahkan seringkali lebih sensitif daripada teguran atau nasihat.

Paulus menyaksikan peristiwa yang sedang terjadi di jemaat wilayah Makedonia. Di Makedonia ada beberapa jemaat, antara lain: Tesalonika, Berea dan Filipi. Diperkirakan, pada waktu itu Paulus sedang berada di Filipi. Korintus sendiri berada di wilayah Akhaya. Paulus menjelaskan bahwa jemaat-jemaat di Makedonia mendapatkan kasih karunia dari Tuhan. Hal indah terjadi ketika setiap jemaat saling memberi kesaksian, terutama kesaksian pelayanan yang sedang dilakukan.

Jemaat di Makedonia bukanlah jemaat yang kaya, tidak sebanding dengan jemaat yang berada di Korintus. Paulus menjelaskan bahwa jemaat di Makedonia sedang dalam pencobaan yang sangat berat. Kehidupan mereka sangat miskin, tetapi mereka kaya dalam kemurahan. Dalam kondisi yang berat, jemaat di Makedonia tetap bersukacita. Mereka miskin tetapi tidak mau dikasihani. Ternyata persembahan mereka melebihi dari persembahan jemaat dari wilayah lain yang lebih kaya.

Dalam pemberian persembahan, ternyata tidak dilihat dari kaya atau miskin secara materi. Yang menjadi prinsip adalah kita memiliki hati untuk memberikan persembahan tersebut atau tidak. Bahkan Paulus sampai bersaksi tentang jemaat di Makedonia, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Dengan kerelaan sendiri, jemaat di Makedonia meminta dan mendesak Paulus supaya mereka juga memperoleh kesempatan untuk mengambil bagian membantu orang-orang kudus, jemaat-jemaat yang sedang dalam kelaparan dan penganiayaan. Seperti inilah jemaat yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan, bahkan mendesak jika memang itu hal yang baik. Salah satu cara atau bentuk mengasihi Tuhan adalah dengan mengasihi orang-orang percaya lainnya.

Jemaat di Makedonia ternyata memberikan lebih banyak dari yang diharapkan. Paulus sendiri sebenarnya tidak terlalu berharap banyak kepada jemaat di Makedonia. Apa yang dilakukan oleh jemaat di Makedonia, menjadi kesaksian yang baik bagi jemaat-jemaat pada waktu itu dan juga jemaat-jemaat di masa kini. Tidak ada halangan bagi semua orang untuk memberi sumbangan atau mempersembahkan, tidak dibatasi oleh kemiskinan atau kekayaan. Bahkan mereka sampai memberikan diri, baik kepada Tuhan maupun kepada pelayanan Tuhan.

Kesaksian ini sengaja diceritakan kepada jemaat di Korintus, supaya jemaat di Korintus pun ikut ambil bagian dalam pelayanan ini, yaitu pemberian sumbangan kepada jemaat-jemaat di Yerusalem dan sekitarnya yang sedang mengalami penganiayaan dan kelaparan. Dalam beberapa hal, jemaat di Korintus lebih dari jemaat di Makedonia, kaya dalam segala sesuatu: dalam iman, perkataan, pengetahuan, kesungguhan untuk membantu dan dalam kasih. Paulus juga menginginkan jemaat di Korintus kaya dalam pelayanan kasih ini.

Views: 5

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top