Menguji Keikhlasan Hati (Jelajah PB 685)

2 Korintus 8:8-10

Paulus sengaja memberikan pembanding bagi jemaat Korintus, dengan menyaksikan hal yang telah dilakukan oleh jemaat di Makedonia dalam memberikan bantuan kepada jemaat di Yerusalem dan sekitarnya. Dengan perbandingan ini, Paulus ingin menguji keikhlasan jemaat di Korintus. Paulus sengaja tidak memberikan perintah kepada jemaat di Korintus untuk ambil bagian dalam pemberian bantuan tersebut. Prinsip memberi bantuan atau pemberian persembahan adalah keikhlasan hati. Pemberian bantuan dan persembahan itu tidak selalu berbicara mengenai kekayaan atau kemiskinan, tetapi lebih kepada sikap hati dan keikhlasan. Jemaat di Makedonia yang sangat miskin pun bisa memberikan sumbangan dan persembahan, bahkan melampaui dari kemampuan mereka. Mereka kaya dalam kemurahan hati dan kasih karunia. Paulus juga berharap supaya jemaat di Korintus juga memiliki kemurahan hati dan kaya dalam kasih karunia.

Tuhan Yesus yang sebenarnya kaya, telah menjadi miskin, bahkan menderita, supaya kita menjadi kaya. Supaya kita menjadi orang yang diberkati. Supaya kita memperoleh kemurahan Tuhan. Supaya kita berada di dalam lingkup kasih karunia Tuhan. Semuanya itu telah dilakukan oleh Yesus Kristus dengan penuh pengorbanan. Semua jemaat, semua orang percaya harus menjadikan Yesus Kristus sebagai teladan. Yesus Kristus menjadi alasan bagi kita untuk bermurah hati, untuk mengasihi saudara-saudari kita yang lain. Yesus Kristus menjadi pusat dan teladan bagi semua perilaku hidup kita.

Rasul Paulus telah menyampaikan pendapatnya. Diharapkan pendapat tersebut berfaedah bagi jemaat di Korintus. Sebenarnya jemaat di Korintus telah melaksanakan semuanya itu sejak satu tahun yang lalu. Setiap kali ada kebaktian atau pertemuan jemaat (persekutuan), mereka mengumpulkan uang tersebut. Pengumpulan uang itu telah dikhususkan untuk pelayanan diakonia, yaitu membantu orang-orang Kristen yang sedang berkekurangan atau mengalami penganiayaan.

Saat ini, pengumpulan dana di dalam gereja ada banyak jenis, menurut fungsi dan kegunaan masing-masing yang telah disepakati oleh jemaat tersebut. Salah satunya adalah pengumpulan dana diakonia, sehingga bisa digunakan untuk membantu anggota jemaat yang sedang berkesusahan, sedang sakit atau sedang berkekurangan. Tetapi jangan sampai ada orang-orang yang sengaja pergi ke gereja untuk mendapatkan bantuan tersebut. Seharusnya, setiap jemaat yang hadir di gereja, mereka memiliki hati untuk memberi. Jika memang ada yang memerlukan bantuan diakonia, maka itu diputuskan berdasarkan keperluan dan kesepakatan bersama. Akan menjadi kesaksian yang baik jika jemaat tersebut bisa membantu jemaat yang lain yang sedang menderita karena penganiayaan yang disebabkan oleh pemberitaan Injil.

Jangan sampai gereja menjadi tempat berharap orang mendapatkan materi (uang). Jika hal tersebut terjadi, maka akan ada banyak orang yang datang ke gereja dengan motivasi yang salah, yaitu mengharapkan bantuan atau berkat dari gereja. Selain itu, orang-orang yang memiliki uang, mereka akan segera meninggalkan gereja, karena merasa dimanfaatkan. Persembahan dan sumbangan seharusnya dikelola dengan baik, sehingga semuanya bisa digunakan dengan semestinya. Yang paling utama di dalam pengelolaan gereja adalah berjalannya pemberitaan Injil. Terlebih lagi jika pemberitaan Injil itu mulai berkembang keluar dan gereja bisa mengutus penginjil-penginjil untuk memberitakan Injil ke tempat-tempat yang belum terjangkau Injil Yesus Kristus.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top