Sopan dan Teratur (Jelajah PB 648)

1 Korintus 14:29-40

Paulus juga menertibkan jemaat yang memiliki karunia nabi, mereka diperbolehkan untuk berkata-kata tetapi dibatasi hanya dua atau tiga orang saja. Yang lain diperbolehkan untuk menanggapi apa yang mereka katakan. Jika ternyata ada orang lain yang mendapatkan penyataan, maka orang yang pertama berkata-kata harus berdiam diri. Yang lebih penting dari nubuatan adalah penyataan atau pewahyuan yang baru. Pada waktu itu, setiap orang diperbolehkan untuk bernubuat, tetapi secara bergantian, supaya setiap jemaat bisa belajar dan memperoleh kekuatan. Karunia nabi takluk kepada para nabi. Semua jemaat seharusnya bisa mengendalikan diri dan semua persekutuan berlangsung dengan tertib dan teratur. Jika di dalam jemaat ada orang-orang yang tidak dapat mengendalikan diri atau tidak dapat di atur, itu jelas bukan dari Tuhan. Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Tuhan tidak menghendaki terjadinya kekacauan, tetapi yang Tuhan inginkan adalah damai sejahtera.

Jika persekutuan itu berasal dari Tuhan, maka semua akan berlangsung dengan rapi dan teratur. Semua bisa dikendalikan dengan baik. Tuhan kita sangat sistematis, teratur dan rapi. Semua dipersiapkan dan dilakukan dengan sangat baik. Tuhan tidak suka dengan kekacauan dan kesemrawutan. Ini bisa jadi patokan atau pedoman dalam persekutuan di dalam jemaat. Jika ada gereja yang dalam persekutuannya kacau balau, bisa dipastikan bahwa itu bukan dari Tuhan.

Selanjutnya digambarkan bahwa di jemaat Korintus ada perempuan-perempuan yang mendapatkan berbagai macam karunia roh yang tidak mau dikendalikan. Mereka tidak diperbolehkan untuk mengajar karena harus tunduk kepada suaminya. Pembagian tugas di dalam keluarga selaras dengan pembagian tugas di dalam jemaat. Ini hanya berlaku di dalam pertemuan atau kebaktian semua jemaat orang-orang kudus. Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah.

Di pasal 11 telah dijelaskan bahwa para perempuan harus memakai tanda wibawa. Perempuan harus memiliki sifat tunduk demi mengajarkan hal itu kepada para malaikat yang tidak mau tunduk. Tercatat bahwa ada sepertiga malaikat yang tidak mau tunduk kepada Tuhan, mereka mengikuti Lucifer. Tuhan memberikan pelayanan khusus kepada para perempuan, untuk mengajar dan memberi teladan kepada malaikat untuk tunduk. Ini juga merupakan salah satu pelayanan yang mulia.

Jika pada waktu itu ada perempuan yang memiliki status sebagai nabi atau memiliki karunia nabi, maka ia harus sadar bahwa apa yang dikatakan oleh Paulus itu adalah perintah Tuhan. Jika ada yang tidak percaya bahwa perkataan Paulus itu adalah perintah Tuhan, berarti ada roh di dalam dirinya yang membangkitkan keegoisan dan pemberontakan diri. Dalam hal ini kita dituntut untuk menilai dan memilih dengan baik. Jika memang orang tersebut tetap memberontak, maka lebih baik dibiarkan saja, karena itu sudah menjadi tanggung jawabnya sendiri dengan Tuhan. Saat itu karunia-karunia roh masih ada karena pewahyuan belum dihentikan dan Alkitab belum selesai ditulis. Karena itu rasul Paulus memberi kelonggaran bagi jemaat untuk mengusahakan diri memperoleh karunia untuk bernubuat sekaligus tidak melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa lidah. Kesimpulannya, jika kita melaksanakan kebaktian atau persekutuan (pertemuan jemaat), maka semuanya harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top