Timbal Balik (Jelajah PB 585)

Roma 15:22-33

Paulus sangat sibuk memberitakan Injil ke berbagai macam daerah, sehingga dia selalu terhalang untuk berkunjung ke jemaat di Roma. Dalam perjalanan menuju ke Spanyol, Paulus ingin singgah di Roma. Paulus sangat rindu bertemu dengan jemaat di Roma. Paulus ingin sekali membagikan berkat rohani kepada jemaat di Roma. Surat Roma ini ditulis oleh Paulus di kota Korintus dalam perjalanan menuju ke Yerusalem. Surat ini ditulis di rumah Gayus. Paulu sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantar bantuan kepada orang-orang kudus, yaitu jemaat di Yerusalem. Pada waktu jemaat di Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbang sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus yang berada di Yerusalem. Sering terjadi penganiayaan yang dialami oleh jemaat di Yerusalem. Banyak janda berada di Yerusalem, karena suami mereka dibunuh dalam penganiayaan, karena mereka telah menjadi percaya.

Sebagai orang percaya, memang wajib untuk membantu sesama yang sedang berkesusahan. Orang-orang non-Yahudi diberi kesempatan untuk memberikan bantuan dan sumbangan kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem yang telah menjadi percaya. Jika bangsa-bangsa non-Yahudi telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah mereka melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka. Rasul Paulus beberapa kali mengajarkan tentang hal ini. Di dalam Galatia 6:6 dikatakan, “Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.” Ada timbal balik yang terjadi. Orang yang menerima pengajaran Firman adalah orang yang mendapatkan harta rohani. Sudah sewajarnya orang-orang yang telah mendapatkan harta rohani itu membagikan juga harta duniawinya kepada orang yang sudah memberikan harta rohani.

Setelah Paulus mengerjakan semua tugasnya dan memberikan sumbangan yang dititipkan kepadanya kepada orang Yahudi di Yerusalem, Paulus berencana berangkat ke Spanyol melalui kota Roma. Paulus ingin sekali mengajar di kota Roma. Paulus ingin menyampaikan dasar-dasar pengajaran firman yang benar. Kekristenan harus berdiri di atas pengajaran yang benar. Paulus juga meminta dukungan doa dari jemaat di Roma karena dia tahu bahwa orang-orang Yahudi sedang mencari Paulus dan terus berusaha untuk mencelakai dan membunuh Paulus. Paulus juga ingin supaya jemaat di Roma mendoakannya supaya pelayanan Paulus di Yerusalem disambut dengan baik oleh orang-orang kudus, jemaat yang ada di sana. Banyak orang menggunakan kekerasan untuk menentang pemberitaan firman Tuhan. Padahal firman Tuhan diberitakan supaya ada kabar baik yang disampaikan. Ternyata banyak juga orang yang tidak mau menerima kabar baik, karena mereka tidak siap dengan semua itu.

Tuhan akan menyertai setiap orang yang setia kepada-Nya, yang berdiri teguh di atas kebenaran firman Tuhan, yang menjadi kesaksian yang baik bagi banyak orang. Jemaat Roma harus memiliki kesaksian yang baik di depan semua orang. Jemaat Roma harus memancarkan kebenaran serta harus memiliki tingkat moral yang tinggi. Cara berjemaat di Roma harus harmonis serta penuh dengan kerukunan, sehingga menjadi kesaksian yang baik bagi orang-orang yang ada di kota Roma. Inilah yang diinginkan oleh rasul Paulus, karena dari Roma akan terpancar berita Injil ke seluruh dunia. Pada waktu itu kota Roma adalah pusat dunia, pusat pemerintahan serta pusat peradaban dunia.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top