Roma 16:1-6
Jemaat di Roma terbentuk dari orang-orang Kristen yang berasal dari Asia dan Yunani yang pergi ke Roma karena mereka mendapatkan tekanan di daerah masing-masing. Salah satunya adalah pasangan Priskila dan Akwila, yang berasal dari Korintus. Paulus menulis kitab ini di Korintus, sehingga dia juga menyampaikan salam kepada orang-orang yang dikenalnya yang pada saat itu berada di kota Roma. Jemaat Roma terbentuk bukan dari pemberitaan Injil yang disampaikan langsung di kota Roma. Belum ada utusan Injil yang diutus ke kota Roma. Jemaat Roma dimulai oleh orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus, terutama dari Asia dan Yunani, mereka saling berkomunikasi dan akhirnya membentuk jemaat.
Paulus menyebut nama Febe, seorang perempuan yang melayani jemaat di Kengkrea. Sepertinya Febe ini bukan seorang gembala jemaat, tetapi ikut membantu dalam pelayanan di Kengkrea. Dia banyak membantu pelayanan, termasuk juga membantu pelayanan Paulus. Sepertinya Febe ini sangat giat dalam pelayanan. Pelayanan Febe dijelaskan yaitu memberi bantuan kepada banyak orang, termasuk bantuan kepada Paulus. Membantu orang lain adalah salah satu pelayanan yang indah, terutama membantu saudara seiman. Paulus juga menyebut nama Priskila dan Akwila, yang disebut oleh Paulus sebagai teman sekerja dalam Kristus Yesus. Awalnya mereka sama-sama menjadi tukang kemah. Sekarang mereka menjadi teman sekerja dalam pelayanan di dalam Yesus Kristus.
Priskila dan Akwila pernah mempertaruhkan nyawanya untuk hidup Paulus, ketika sempat terjadi keributan di Korintus. Karena Paulus mendapatkan bantuan dari mereka, maka Paulus bisa melanjutkan pemberitaan Injilnya. Dengan pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus, banyak orang non-Yahudi percaya kepada Yesus dan diselamatkan. Karena itu Paulus menganggap bahwa orang-orang non-Yahudi yang sudah percaya pun telah berhutang kepada Priskila dan Akwila. Mereka harus berterima kasih kepada kedua orang ini. Paulus juga memberi salam kepada jemaat yang berada di rumah mereka. Pada waktu itu, belum ada bangunan gereja seperti sekarang ini. Mereka melakukan persekutuan dan kebaktian di rumah-rumah. Rumah-rumah yang cukup besar bisa dijadikan tempat untuk pertemuan jemaat. Dengan demikian, jemaat tersebar dan berada di mana-mana.
Jemaat di kota Roma tidak berada di satu tempat. Mereka berada secara terpencar dan salah satunya mereka melaksanakan persekutuan di rumah Priskila dan Akwila. Ini menunjukkan bahwa kita bisa melaksanakan persekutuan di mana saja, tidak dibatasi oleh tempat atau gedung tertentu. Tidak ada tempat yang disucikan atau dikhususkan hanya untuk persekutuan. Jika saat ini kita mendapatkan kesempatan untuk menempati suatu gedung tertentu untuk persekutuan, maka itu adalah kesempatan yang baik, yang tidak diberikan kepada jemaat mula-mula. Tetapi jangan sampai gedung menjadi penghalang bagi kita untuk melaksanakan persekutuan atau kebaktian.
Disebut juga nama Epenetus, saudara yang dikasihi oleh Paulus karena dia adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. Paulus juga menyebut nama Maria, yang disebut telah bekerja keras untuk jemaat di Roma. Nama Maria menjadi nama yang sering dipakai pada waktu itu, salah satu nama yang populer.
Views: 2