Roma 10:9
Apa yang ditulis di dalam Alkitab adalah segala sesuatu yang Tuhan inginkan supaya kita bisa mengetahuinya. Sedangkan yang Tuhan ingin manusia tidak ketahui, tidak tercatat di dalam Alkitab. Di dalam Ulangan 29:29 dikatakan, “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” Memang ada banyak hal yang tidak dikatakan kepada kita, tetapi banyak hal yang penting yang Tuhan sudah sampaikan dan itu yang perlu kita ketahui. Kita tidak mungkin bisa mengetahui segala sesuatu, karena memang kita adalah manusia yang terbatas. Tetapi ada prioritas-prioritas yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk kita ketahui dan lakukan. Semua prinsip yang perlu kita lakukan, sudah tercatat di dalam Alkitab yang ada di tangan kita pada saat ini.
Kita hanya perlu percaya kepada Yesus Kristus, sebagaimana sudah dinyatakan di dalam Alkitab ini. Di dalam Perjanjian Lama sudah dinyatakan semua tentang nubuatan mengenai Yesus Kristus. Di Perjanjian Baru semua sudah digenapi. Juga dicatat bagaimana kita harus hidup menjadi orang percaya. Kita dituntun untuk tetap setia kepada Tuhan dengan dasar iman percaya kita. Tidak ada orang yang bisa menggenapi nubuatan Alkitab di Perjanjian Lama, selain Yesus Kristus. Firman itu sangat dekat dengan kita, yaitu di dalam mulut dan hati kita. Tidak ada alasan bagi kita untuk jauh dari firman Tuhan. Bahkan firman itu juga diuraikan setiap hari melalui renungan yang ditulis ini. Biasanya, hanya satu hal yang membuat kita tidak mau dekat dengan firman Tuhan, yaitu malas. Jika saudara malas untuk membacanya, paling tidak saudara membagikan renungan ini kepada orang lain. Siapa tahu ada yang membaca dan pada akhirnya mengerti kebenaran firman Tuhan.
Jika kita mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Tuhan telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, maka kita akan diselamatkan. Ini adalah kesimpulan dari apa yang sudah diterangkan oleh Paulus sebelumnya. Untuk mendapatkan keselamatan, ternyata sangat sederhana dan tidak rumit. Semua orang bisa melakukan hal yang sederhana itu. Meskipun demikian, percaya ini bukan hal yang sembarangan atau sepele. Kelihatan sederhana tetapi tidak sepele. Intinya, kita harus percaya dengan benar, memiliki dasar yang benar, bukan asal percaya.
Untuk mengetahui bahwa kita sudah percaya dengan sungguh-sungguh, kita bisa memeriksa keyakinan kita, seandainya saat ini kita dipanggil oleh Tuhan dan meninggal, apakah kita percaya kita masuk ke Sorga? Dari jawaban dan alasan kita, itulah yang menunjukkan iman kita, apakah iman yang benar dan berpengertian atau tidak. Jika kita menyatakan bahwa pasti masuk Sorga, pasti memiliki alasan yang kuat. Seharusnya alasan kita adalah pertobatan yang sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus Kristus. Yesus telah menggantikan kita dihukum atas semua dosa-dosa kita di atas kayu salib, dan sekarang kita hidup seperti Yesus hidup. Hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi Yesus yang ada di dalam hidup kita. Karena itu, orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus, pasti mengalami perubahan pola pikir dan hidup. Dengan perubahan pola pikir dan hidup, akan diikuti dengan perubahan sifat, watak dan karakter yang semakin baik dan semakin disempurnakan. Karakter yang baik itu bukan jaminan masuk Sorga, tetapi menjadi contoh yang baik bagi orang lain, sehingga orang lain yang dekat dengan kita melihat serta merasakan perubahan dalam diri kita. Mereka bisa hidup dengan damai di dekat kita. Lebih indah lagi jika mereka pun akhirnya ikut bertobat dan percaya kepada Yesus, serta menghasilkan buah-buah pertobatan.
Views: 2