Roma 10:4-8
Di dalam kekristenan, yang paling berbahaya adalah ketika ada orang-orang yang mencoba untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri dan tidak mau mengenal kebenaran Tuhan. Ketika iman dan pengajaran kita tidak didasarkan atas firman Tuhan atau Alkitab, maka pengajaran kita akan menjadi sangat kacau. Ada juga orang Kristen yang mendirikan iman dan pengajaran mereka di atas filsafat. Inilah yang disebut dengan mendirikan kebenaran sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika manusia jatuh ke dalam dosa, manusia semakin pintar karena mengetahui hal yang baik dan yang jahat. Manusia bisa berpikir dan melakukan banyak hal, termasuk melakukan hal-hal yang jahat. Orang yang sudah mendirikan kebenaran sendiri, tidak akan lagi mau hidup di dalam kebenaran Tuhan. Mereka pasti menjunjung tinggi kebenaran yang mereka dirikan sendiri. Tetapi jika kita mengasihi Tuhan, maka kebenaran kita haruslah kebenaran yang Alkitabiah.
Paulus menekankan bahwa Kristus adalah kegenapan hukum Taurat. Ini seharusnya yang perlu diketahui oleh semua orang Yahudi, yang rajin dan giat untuk melaksanakan hukum Taurat. Karena Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, maka kebenaran bisa diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. Di dalam Ibrani 10:1 dikatakan, “Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakikat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.” Hakikat dari keselamatan itu adalah Yesus Kristus. Karena itulah disebutkan bahwa Kristus adalah kegenapan hukum Taurat.
Hukum Taurat diberikan kepada manusia untuk mengajar manusia bahwa manusia tersebut tidak dapat hidup kudus. Manusia perlu mengakui bahwa dirinya adalah orang berdosa. Orang berdosa harus dihukum dan hukumannya adalah maut (mati). Itulah yang seharusnya menuntun manusia untuk memandang dan mempercayai Sang Juruselamat. Orang yang berdosa perlu Juruselamat. Juruselamat itu yang dihukumkan di atas kayu salib untuk menanggung dosa manusia yang berdosa, mengganti posisi orang berdosa. Orang yang percaya itu menggantikan Yesus hidup. Dengan demikian, kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya. Orang yang percaya itulah yang dibenarkan dan diselamatkan.
Jika ada orang yang sanggup melakukan seluruh hukum Taurat dan tidak melakukan satupun kesalahan, dia akan hidup dan masuk Sorga. Tetapi ternyata tidak ada orang yang demikian. Kebenaran oleh iman itu adalah mempercayai Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan oleh Alkitab. Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan sendiri yang turun ke dunia dan Dia sudah membuktikan diri-Nya sedemikian rupa.
Di dalam Filipi 2:6-7 dikatakan, “Yesus Kristus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Yesus Kristus juga telah memperkenalkan diri kepada Yohanes Pembaptis melalui murid-murid Yohanes dan telah menggenapkan nubuatan nabi Yesaya yang tercatat di dalam Yesaya 35:5-6. Alkitab ditulis untuk dipelajari sehingga kita paham terhadap alur dan pengajaran yang ada di dalamnya. Apapun yang kita dapat di dalam Alkitab, itu adalah dasar kebenaran yang diinginkan oleh Tuhan untuk kita ketahui dan pahami.
Views: 5