Kehendak Tuhan (Jelajah PB 560)

Roma 9:6-18

Bangsa Israel telah menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia yang ada di atas segala sesuatu. Mesias itu adalah Tuhan yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Bangsa Israel atau orang Yahudi memiliki keistimewaan, karena mereka adalah bangsa yang dipilih dan dikhususkan oleh Tuhan untuk menjaga ibadah simbolik. Tidak semua keturunan Abraham akan dipakai sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran. Yang menjadi bangsa Israel berasal dari keturunan Ishak. Tuhan telah berjanji kepada Abraham bahwa ia akan mendapat seorang anak laki-laki. Melalui keturunan anaknya ini, semua bangsa di muka bumi akan mendapat berkat. Dengan kata lain, melalui keturunan Ishak maka Mesias akan dihadirkan ke dalam dunia ini sehingga berkat dari Mesias itu akan mengalir kepada semua bangsa di muka bumi.

Dari keturunan Ishak, dipilihlah Yakub sebagai cikal bakal dari bangsa Israel atau bangsa Yahudi. Pemilihan ini tidak berkaitan tentang keselamatan. Pemilihan ini adalah pemilihan jalur keturunan Mesias. Bukan berarti bahwa karena Esau tidak dipilih, maka keturunan Esau tidak ada yang diselamatkan. Kita harus bisa membedakan bahwa ini bukan dipilih untuk diselamatkan, tetapi dipilih untuk ditetapkan menjadi sebuah bangsa yang akan mendapatkan tugas untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran serta sebagai jalur keturunan Mesias. Yakub dipilih bukan berdasarkan perbuatannya, tetapi memang itu adalah keinginan dari Tuhan. Meskipun demikian bukan berarti bahwa semua keturunan Yakub akan mendapatkan keselamatan. Bahkan sebagian besar tidak diselamatkan karena mereka tidak mengejar janji itu dengan iman.

Tuhan membenci Esau karena Esau tidak mementingkan hal yang rohani. Dia lebih memilih menggantikan hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah. Kita bisa belajar dari hal ini, supaya kita juga tidak membawa sikapnya Esau. Jangan sampai kita menjadi orang yang tidak peduli terhadap perkara rohani, sehingga kehilangan hal-hal yang paling penting yang seharusnya kita dapatkan. Esau lebih memperhatikan dan mementingkan perkara materi, memperhatikan semangkuk kacang merah saja. Itu yang dihargainya lebih tinggi daripada hak kesulungan. Sikap Esau inilah yang sebenarnya dibenci oleh Tuhan.

Tuhan sedang memperlihatkan bahwa Dia berkuasa penuh atas dunia dan ciptaan-Nya. Tuhan juga berkuasa penuh atas semua rancangan-Nya. Dia berhak untuk memilih siapa saja untuk tujuan apa saja yang telah direncanakan-Nya. Kita sebagai manusia pun bebas untuk memilih. Tuhan juga bebas untuk memilih siapa saja yang ingin Dia pakai untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Semua itu tidak tergantung pada usaha manusia, tetapi tergantung pada kemurahan hati Tuhan. Itulah janji yang diberikan oleh Tuhan kepada Abraham. Melalui Abraham maka Juruselamat akan datang dan kita akan mendapatkan berkat keselamatan dari-Nya.

Tuhan juga memperlihatkan kuasa-Nya pada saat membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Kekerasan hati Firaun membuat kuasa Tuhan semakin dinyatakan. Hal ini terjadi supaya nama Tuhan semakin dimasyurkan di seluruh bumi. Bukan berarti Tuhan memanfaatkan Firaun untuk kemasyuran nama-Nya. Karena kekerasan dan ketegaran hati Firaun atas kemauan atau kehendaknya sendiri, maka Tuhan menggunakan itu untuk memasyurkan nama-Nya. Karena itu, kita harus berhati-hati dengan kehendak atau kemauan kita. Jangan sampai kita memiliki kemauan yang keras tetapi yang bersifat negatif.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top