Roma 5:18-21
Yesus Kristus telah menanggung dosa seisi dunia. Dosa yang ada pada manusia yang tidak dilakukan oleh dirinya, telah ditanggung oleh Yesus Kristus. Sedangkan dosa yang diperbuat, juga akan ditanggung oleh Yesus Kristus, ketika orang tersebut mau bertobat dan percaya kepada Yesus. Bayi yang meninggal atau orang-orang yang dilahirkan cacat mental, mereka tetap diselamatkan oleh Yesus, karena meskipun posisi mereka sebagai orang berdosa, tetapi dosanya telah ditanggung dan dibenarkan oleh Yesus Kristus. Orang-orang yang sudah akil balik, yang sudah berbuat dosa atas kesadaran diri sendiri, mereka juga bisa diselamatkan asalkan mau bertobat dan percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh.
Sama seperti oleh satu pelanggaran, semua orang beroleh penghukuman, demikian juga oleh satu perbuatan kebenaran, semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Atas dasar inilah, bayi yang meninggal atau orang-orang yang dilahirkan cacat mental, mereka tetap diselamatkan oleh Tuhan, tanpa memandang kehidupan atau perilaku orang tua mereka. Orang yang sudah akil balik, ketika mereka melakukan pelanggaran, maka dosa mereka bukan lagi dihitungkan sebagai dosa dari Adam, tetapi itu adalah dosa pribadi. Yang seperti ini, ketika ingin diselamatkan, mereka harus mendengarkan Injil, bertobat dan percaya kepada Yesus secara pribadi. Sejak saat itu, kita dihitung sebagai orang yang sudah dijatuhi hukuman mati, melalui Yesus Kristus. Ketika Abraham percaya kepada Tuhan, maka itu dihitung sebagai kebenaran.
Kita perlu memahami konsep keselamatan ini dengan benar, supaya kita bisa memberitakan Injil dengan benar kepada semua orang. Yesus Kristus telah mati untuk menanggung semua dosa orang-orang seisi dunia. Oleh karena Adam, semua orang menjadi berdosa dan harus mendapatkan hukuman. Tetapi oleh karena Yesus Kristus, yang telah menerima hukuman mati itu, maka dosa manusia di dunia ini selesai. Inilah anugerah Tuhan yang sangat besar, kasih Tuhan yang dilimpahkan kepada manusia yang berdosa dan telah memberontak kepada-Nya.
Sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa. Demikian pula oleh ketaatan satu orang, semua orang menjadi orang benar. Hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak karena ketika dosa semakin bertambah banyak, maka kasih karunia Tuhan menjadi berlimpah-limpah. Karena hukum Taurat, maka dosa semakin kelihatan dan semakin nyata. Karena ada hukum Taurat, maka manusia yang tadinya tidak sadar sedang melakukan dosa, sekarang bisa tahu dan mengerti bahwa apa yang dilakukan itu ternyata adalah pelanggaran dan dosa. Diharapkan, ketika mereka tahu tentang dosa, maka mereka bisa sadar akan semua itu dan tidak melakukannya lagi.
Ketika orang merasa bahwa dirinya berdosa dan dosanya itu berbuah sangat banyak, seharusnya orang tersebut semakin sadar. Ketika dia tahu bahwa dosanya diampuni, maka dia bisa merasakan kasih karunia Tuhan sangat besar terjadi dalam dirinya. Itulah yang pernah dialami oleh Paulus. Dengan hukum Taurat, dia sadar bahwa ada banyak pelanggaran yang dia lakukan. Bahkan dia menganggap bahwa hidupnya dulu seperti sampah. Tetapi ketika dia tahu bahwa Yesus telah menanggung dosanya, maka dia sangat bersyukur kepada Tuhan. Ucapan syukurnya itu disampaikan melalui pelayanan pemberitaan Injil yang dilakukannya tanpa lelah. Dia menggunakan hidupnya untuk memuliakan Tuhan.
Views: 5