Dosa dan Pembenaran (Jelajah PB 544)

Roma 5:12-17

Dosa masuk ke dalam dunia melalui satu orang, dihitung dari Adam. Dosa itu tidak dihitung dari Hawa, karena yang mendapatkan perintah supaya tidak memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat adalah Adam. Setelah Tuhan memberikan perintah kepada Adam, barulah Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi pendamping bagi Adam. Dalam hal ini, Adam seharusnya mengajarkan perintah Tuhan kepada Hawa. Hawa adalah istrinya. Istri harus tunduk kepada suami dan suami harus mengasihi istri (Efesus 5:22, 25). Istri yang baik akan selalu tunduk kepada suaminya. Suami yang baik akan selalu mengasihi istrinya.

Dalam hal ini, kesalahan Adam yang dihitung oleh Tuhan, bukan kesalahan Hawa. Kesalahan Hawa adalah kesalahan Adam. Adam ternyata tidak mengajarkan dengan sungguh-sungguh perintah Tuhan kepada istrinya. Adam tidak bisa mengendalikan istrinya, sehingga istrinya tidak tunduk kepadanya. Kesalahan Hawa adalah tidak tunduk kepada suaminya, sedangkan kesalahan Adam adalah ikut memakan buah itu dan membiarkan Hawa dipengaruhi oleh Iblis, padahal pada saat itu Adam sedang bersama-sama dengan Hawa. Inilah latar belakang kejatuhan manusia ke dalam dosa.

Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan dan Hawa diciptakan dari Adam. Dosa dari satu orang sudah menjalar ke semua orang. Ketika ada berdosa, maka semua orang (keturunan Adam) mewarisi posisi sebagai orang berdosa dan juga mewarisi sifat dosa. Tanpa persetujuan kita, Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, sehingga kita pun berposisi sebagai orang berdosa, karena kita keturunan mereka. Selain itu, kita juga mewarisi sifat mereka yang cenderung senang untuk melakukan dosa.

Sebelum hukum Taurat diturunkan, sudah ada dosa di dunia ini. Dosa sudah menjalar ke mana-mana. Contohnya: Kain telah membunuh Habel. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan karena hukum Taurat belum ada. Ketika hukum Taurat diturunkan, maka dosa semakin dinyatakan. Manusia seharusnya semakin mengerti tentang rupa-rupa dosa dan seharusnya menghindarinya. Meskipun demikian maut (kematian) telah berkuasa dari zaman Adam sampai zaman Musa. Adam telah membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Tetapi ada gambaran Adam di dalam Yesus Kristus. Tetapi karunia Tuhan tidak sama dengan pelanggaran Adam. Jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Tuhan dan karunia-Nya yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.

Artinya, oleh satu orang maka semua orang di dunia ini menjadi berdosa. Tetapi oleh Yesus Kristus, yang rela mati bagi dosa manusia, maka semua manusia menjadi benar. Dosa yang dibawa oleh Adam di dunia ini, telah diselesaikan oleh Yesus Kristus. Kasih karunia Tuhan tidak berimbang dengan dosa satu orang. Penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman. Tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran. Karena pelanggaran satu orang, maka pelanggaran jadi semakin banyak dan berlipat ganda. Tetapi karena kebenaran yang dilakukan oleh satu orang, yaitu Yesus Kristus, maka pembenaran meliputi semua orang.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top