Dosa Bukan Tanggung Jawab Iblis (Jelajah PB 543)

Roma 5:6-11

Yesus mati bagi orang durhaka. Di sinilah kasih Tuhan itu dinyatakan. Kita susah untuk membayangkannya. Karena untuk orang yang benar saja, seseorang tidak mudah untuk mati bagi mereka. Untuk orang baik, mungkin ada yang mau mati untuk dia. Tetapi untuk orang durhaka seperti kita, hanya Yesus yang rela mati bagi kita. Orang durhaka adalah orang yang berdosa, orang yang tidak mau memikirkan Tuhan, orang yang tidak mau mencari perkara rohani. Sampai Tuhan sendiri yang mencari kita, barulah kita memikirkan perkara rohani. Dengan peristiwa ini, Tuhan sedang menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Kristus telah mati bagi kita, ketika kita masih berdosa.

Saat ini, orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus telah dibenarkan oleh darah-Nya. Tuhan memberikan jaminan bahwa kita pasti akan diselamatkan dari murka-Nya. Kepastian itu diberikan kepada kita, karena Tuhan Yesus sudah menanggung semua dosa kita. Tuhan Yesus telah menanggung murka itu bagi kita. Kepastian keselamatan itu ditekankan terus menerus. Keselamatan bagi orang yang percaya kepada Yesus, bukan mudah-mudahan, tetapi itu adalah janji Tuhan yang pasti dan dijamin. Ketika Yesus bangkit dan hidup, maka kita diselamatkan karena hidup-Nya.

Bukan hanya jaminan keselamatan, tetapi kita juga bisa bermegah dalam Tuhan oleh Yesus Kristus. Oleh Yesus Kristus, kita menerima pendamaian dari Tuhan. Kita pernah menjadi musuh Tuhan, karena dosa. Dosa itu mengakibatkan kita tidak bisa menjumpai Tuhan dalam kesucian dan keadilan-Nya. Manusia telah melakukan hal-hal yang menodai kesucian-Nya. Seringkali manusia melakukan hal-hal yang tidak disukai Tuhan, bahkan menentang Tuhan. Ketika Hawa memetik buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, oleh karena hasutan Iblis, pada waktu itu Hawa ingin sekali menjadi seperti Tuhan. Hawa lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh Iblis dan memilih untuk menentang Tuhan.

Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, manusia menjadi musuh Tuhan. Satu-satunya cara untuk melakukan pendamaian adalah menjatuhi hukuman mati kepada manusia yang berdosa. Dengan cara seperti itu, maka hukuman dosa atas manusia menjadi beres dan lunas. Yesus Kristus merelakan diri-Nya untuk dihukumkan menggantikan manusia. Dengan demikian, keadilan Tuhan terjadi, yaitu memberikan hukuman atas dosa manusia. Kemaha-adilan Tuhan menuntun manusia berdosa dihukum. Dengan perantaraan Yesus Kristus, maka selesailah urusan dosa manusia itu.

Selain keadilan Tuhan, maka Tuhan juga menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Apa yang dilakukan oleh Tuhan, tidak terjangkau oleh akal budi manusia. Tidak semua orang bisa mengerti tentang kasih dan keadilan Tuhan. Itulah yang disampaikan oleh Alkitab. Keputusan kita adalah mempercayainya atau tidak. Tidak ada jalan lain untuk menyelesaikan dosa. Dosa ini sudah bukan lagi urusan Iblis. Dosa ini adalah urusan manusia secara pribadi, sehingga manusia itu sendiri yang bertanggung jawab atas setiap keputusannya.

Dosa tidak bisa diselesaikan dengan perbuatan baik dan ibadah ritual. Perbuatan manusia yang baik sangat terbatas. Bahkan perbuatan manusia cenderung tidak baik dan negatif. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini yang bisa berbuat baik, tanpa ada kejahatan sedikitpun. Karena itu, dosa hanya bisa diselesaikan dengan penghukuman mati. Karena itulah, maka Yesus Kristus dihukumkan menggantikan orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top