Ishak Sebagai Anak Perjanjian (Jelajah PB 540)

Roma 4:10-19

Iman adalah sikap hati dan pikiran kita terhadap apa yang kita dengar. Orang tidak mungkin bisa beriman (percaya) kalau dia tidak mendengar. Abraham dibenarkan oleh Tuhan karena telah bersunat. Bahkan Abraham dibenarkan oleh Tuhan pada saat Abraham belum bersunat. Tanda sunat itu diterima oleh Abraham sebagai materai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya. Sunat adalah materai, artinya ketika Abraham sudah percaya kepada Tuhan maka Tuhan akan memberikan anak perjanjian. Ismael bukan anak perjanjian. Keturunan Abraham yang berasal dari keturunan Ketura, itu juga bukan anak perjanjian. Anak perjanjian yang dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham adalah Ishak.

Kemudian Tuhan menetapkan sunat sebagai tanda bahwa mereka adalah keturunan dari anak perjanjian. Sebenarnya yang masuk dalam perjanjian sunat adalah keturunan Ishak, tetapi pada akhirnya sunat itu meluas sampai ke keturunan-keturunan selain Ishak. Sunat tidak menyelamatkan. Sunat hanya sebagai tanda bahwa orang tersebut adalah keturunan Abraham yang telah mengikat perjanjian dengan Tuhan. Orang yang bersunat itu pun memiliki potensi untuk menyimpang dan tidak lagi percaya kepada Tuhan.

Paulus sedang menekankan dengan sangat bahwa imanlah yang paling utama, yang menjadikan Abraham dibenarkan oleh Tuhan. Iman itulah yang menjadikan orang percaya dibenarkan oleh Tuhan. Jika mengharapkan pembenaran dari hukum Taurat, maka janji Tuhan akan menjadi sia-sia. Jika tidak ada hukum Taurat, maka di situ pun tidak akan ada pelanggaran hukum Taurat. Tetapi, pelanggaran-pelanggaran hati nurani tetap ada, meskipun tidak ada hukum Taurat. Orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, mereka akan dihakimi oleh Tuhan menurut kebenaran hati nurani mereka sendiri. Sebenarnya Tuhan telah menuliskan hukum Taurat ke dalam hati setiap manusia.

Hukum Taurat diberikan supaya manusia semakin bisa melihat pelanggaran mereka. Tidak ada satu orang pun yang dapat melaksanakan hukum Taurat dengan sempurna. Hukum Taurat akhirnya hanya bisa mengingatkan bahwa kita adalah orang berdosa. Sedangkan kita telah diselamatkan karena kasih karunia Tuhan di dalam Yesus Kristus. Janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Abraham adalah bapa semua bangsa. Abraham juga menjadi bapa bagi semua orang beriman. Jika Abraham diselamatkan oleh iman, maka kita pun diselamatkan oleh iman. Seperti itulah kebenaran Tuhan yang ingin dinyatakan dan diberitakan oleh rasul Paulus.

Paulus ingin supaya orang-orang percaya di Roma serta semua pembaca surat Roma ini bahwa yang paling utama adalah iman bukan perbuatan atau melaksanakan ritual tertentu dengan rajin. Abraham sendiri tidak memiliki dasar untuk berharap, tetapi Abraham tetap berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa bagi banyak bangsa. Imannya ternyata tidak menjadi lemah, meskipun Abraham tahu bahwa tubuhnya sudah sangat lemah karena pada waktu itu usianya telah seratus tahun. Rahim sara telah tertutup. Tapi dalam kondisi seperti itu, justru Tuhan berjanji akan memberikan keturunan kepadanya. Ishak adalah anak perjanjian, anak yang hadir bukan karena kehendak manusia tetapi karena kehendak Tuhan.

Views: 1

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top