Iman Abraham (Jelajah PB 539)

Roma 4:4-9

Iman dan kepercayaan Abraham kepada Tuhan dihitung sebagai kebenaran. Melalui Abraham, maka semua orang di muka bumi ini akan mendapatkan berkat, yaitu berkat Sang Juruselamat atau berkat keselamatan kekal. Karena itu, di dalam Matius pasal 1 dikatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Daud, Anak Abraham. Tetapi Abraham tidak memiliki anak cukup lama. Ketika Tuhan menampakkan diri kepadanya, Abraham berkata bahwa dia sudah tua dan tidak akan mungkin memiliki keturunan. Abraham berkata bahwa semua harta bendanya nanti akan diwariskan kepada Eliezer. Tetapi Tuhan memantapkan janji-Nya bahwa Abraham akan memiliki keturunan. Dengan perkataan Tuhan itu, Abraham sangat percaya. Itulah yang diperhitungkan oleh Tuhan sebagai kebenaran.

Iman Abraham ini dimantapkan oleh Tuhan dalam suatu perjanjian darah dengan simbol daging yang dibelah dua (Kejadian 15:17). Di pihak Abraham, dia melakukan sunat. Dengan tanda sunat itu, nama Abram diganti menjadi Abraham. Inilah iman Abraham kepada Tuhan, yang sedang dijelaskan oleh rasul Paulus dalam suratnya di pasal 4 ini. Tidak ada seorangpun yang sampai kepada Bapa (masuk Sorga) jika tidak melalui Yesus Kristus. Sebelum Yesus Kristus lahir sebagai manusia dan mengorbankan diri di kayu salib, maka orang-orang sebelum itu harus percaya kepada Juruselamat yang akan datang. Meskipun pada zaman mereka hal tersebut tidak terlalu jelas, tetapi mereka tetap bisa percaya akan janji Tuhan itu, dengan cara melaksanakan ibadah simbolik.

Kesalahan kita bisa tidak diperhitungkan oleh Tuhan, yaitu melalui percaya kepada Yesus. Rasul Paulus juga mengutip apa yang dikatakan oleh Daud, “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.” Kesalahan orang percaya sudah ditimpakan dan ditanggung oleh Yesus Kristus. Dengan demikian, kita dihitung sebagai orang yang tidak bersalah lagi. Yesus sudah menutupi kita karena kita berada di dalam Dia. Yesus Kristus telah mengambil alih semua kesalahan dan dosa itu.

Iman yang kita miliki akan menghasilkan kehendak dan perbuatan. Iman inilah yang akan mendorong orang-orang percaya untuk melakukan hal-hal yang baik dan positif. Ada buah dan hasil yang dinampakkan oleh iman. Ucapan bahagia yang disampaikan oleh Daud bukan hanya untuk orang yang bersunat saja, tetapi juga untuk orang yang tidak bersunat. Artinya, bukan hanya untuk orang Yahudi saja, tetapi untuk semua bangsa di dunia ini. Berkali-kali rasul Paulus menekankan bahwa iman Abraham diperhitungkan sebagai kebenaran.

Oleh sebab itu, hari ini kita diselamatkan oleh karena iman. Di dalam Efesus 2:8-9 dikatakan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.” Tuhan tidak memberikan iman, karena iman itu adalah jawaban atau respon manusia terhadap panggilan atau tawaran Tuhan. Yang Tuhan tawarkan atau siapkan bagi manusia adalah keselamatan. Dengan iman itu, maka orang-orang percaya akan diselamatkan. Keselamatan bukan hasil kekerjaan, itu adalah pemberian Tuhan. Keselamatan itulah yang bisa kita sambut dengan iman percaya kita (sikap hati kita), bukan dengan perbuatan.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top