Roma 4:1-3
Di dalam pasal ini, Paulus menjelaskan tentang iman, dimulai dengan seorang tokoh Alkitab terkenal bernama Abraham. Paulus merujuk cerita mengenai Abraham dari kitab Kejadian 15. Abraham dipanggil oleh Tuhan dan Tuhan berjanji bahwa Dia akan memberkati Abraham dan memberkati orang-orang yang memberkati Abraham. Tuhan juga akan mengutuk orang-orang yang akan mengutuk Abraham. Dan oleh karena Abraham, maka semua kaum di muka bumi akan mendapatkan berkat. Mungkin pada waktu itu Abraham juga tidak mengerti dengan tuntas mengenai apa yang sedang dijanjikan oleh Tuhan kepadanya. Pada waktu itu, janji dan rencana Tuhan memang belum terlihat jelas. Beda dengan zaman kita pada saat ini, yang sudah melihat cerita secara keseluruhan.
Orang percaya pada saat ini tidak bisa digambarkan seperti orang buta yang sedang memegang gajah. Ada yang memegang kepala dan menceritakannya, ada yang memegang kaki dan menceritakannya. Celakalah orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan, tetapi masih memiliki konsep atau pemikiran yang seperti itu. Hari ini sudah Alkitab yang sudah lengkap di tangan kita. Dengan jelas Tuhan sudah menggambarkan secara tuntas mengenai karya penyelamatan-Nya, yang telah dikisahkan dari Kejadian sampai Wahyu. Semua yang terselubung telah dibukakan. Semua yang dulu gelap, sekarang sudah menjadi terang dan jelas. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh mencari kebenaran, maka mereka akan mendapatkan harta rohani yang sangat berharga itu.
Di zaman Abraham, dia tidak memiliki firman Tuhan tertulis satu lembar pun. Dia hanya menerima firman Tuhan secara lisan dan itupun sangat sedikit dibandingkan dengan saat ini. Abraham dipanggil keluar meninggalkan sanak saudaranya dengan tujuan untuk mendirikan sebuah bangsa melalui Abraham dan keturunannya. Bangsa itu didirikan oleh Tuhan dan Tuhan akan memakainya sebagai penjaga kebenaran-Nya. Sejak zaman menara Babel, manusia terserak ke seluruh bumi sesuai dengan bahasa masing-masing. Bahasa yang berbeda-beda itu membentuk bangsa-bangsa. Tetapi sebagian besar bangsa yang ada itu tidak lagi melakukan ibadah simbolik, yaitu mempersembahkan domba di atas mezbah, seperti yang pernah dilakukan oleh Habel dan Nuh. Tuhan membentuk sebuah bangsa yang nantinya akan diberi tugas untuk menjaga dan mengingatkan ibadah simbolik ini.
Aturan-aturan ibadah simbolik yang lebih lengkap akan diserahkan kepada satu bangsa ini. Tuhan mencari orang yang darinya nanti Tuhan akan mendirikan bangsa itu. Tuhan mendapatkan Abram, seseorang yang berasal dari Mesopotamia. Tuhan memanggil Abram keluar dari sanak saudaranya, supaya tidak terpengaruh dengan kehidupan keagamaan mereka yang dulu. Supaya iman Abram kepada Tuhan tidak terpengaruh oleh sanak saudaranya. Supaya Abram bisa merdeka mempertahankan imannya. Tuhan juga tidak memberitahu tujuan perjalanan Abram, supaya sanak saudaranya juga tidak tahu tujuan kepergian Abram.
Abram mengikuti perintah Tuhan dan Tuhan sangat senang. Tuhan berencana bahwa melalui Abraham, Tuhan akan membangun sebuah bangsa dan Tuhan akan menyerahkan semua tata cara dan aturan tentang ibadah simbolik, supaya itu dapat dilaksanakan sampai yang disimbolkan datang, yaitu Yesus Kristus.
Views: 3