Jelajah PB 353 (Yohanes 11:36-44)

Yesus memperlihatkan kasihnya kepada Maria, Marta dan Lazarus. Ketika orang-orang Yahudi menuntut Yesus dan membandingkan antara memelekkan orang buta dengan membangkitkan orang mati, Yesus berduka (masygullah) karena ternyata orang-orang Yahudi tidak mau paham dengan kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka. Mereka tetap tidak mau percaya Yesus, padahal Yesus sudah menyatakan tanda-tanda yang ajaib. Yesus tahu isi hati mereka. Karena itu, Yesus pergi ke kubur Lazarus.

Saat Yesus meminta orang mengangkat batu yang menutup kubur Lazarus, Marta pun belum yakin dengan apa yang akan dilakukan oleh Yesus. Tetapi akhirnya batu itu pun diangkat. Sesudah itu Yesus menengadah ke atas dan berdoa kepada Bapa di sorga. Doa ini diperdengarkan kepada orang-orang yang ada di sana, yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Di sana Yesus juga mengatakan bahwa Yesus adalah utusan Tuhan. Yesus diutus oleh Bapa karena Yesus adalah Pribadi kedua dari Tuhan. Yesus diutus untuk melaksanakan misi yang diinginkan oleh Bapa. Bukan berarti Yesus derajatnya lebih rendah dari Bapa. Tetapi Yesus sedang merendahkan diri-Nya dan mengosongkan diri-Nya. Dia senang menjadi manusia yang menerima perintah. Dia senang untuk menjadi Mesias yang khusus melaksanakan misi penyelamatan manusia.

Setelah berdoa dan bersyukur, Yesus kemudian berseru dengan suara keras supaya Lazarus keluar. Yesus sengaja bersuara keras supaya orang-orang di sekelilingnya bisa mendengar suara-Nya. Lazarus yang sudah mati itu kemudian datang ke luar. Kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Ketika hal itu terjadi, kita susah membayangkan bagaimana reaksi dari orang-orang yang melihat peristiwa itu. Mereka belum pernah melihat peristiwa mujizat yang dahsyat seperti itu. Orang yang sudah mati empat hari bisa bangkit dan keluar dari kubur. Lalu Yesus berkata supaya orang-orang membuka kain yang menutupi Lazarus dan membiarkannya pergi.

Apa yang terjadi akan membawa kemuliaan bagi Tuhan. Sekali lagi, apa yang dilakukan oleh Yesus ini adalah untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias. Untuk membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa atas kematian dan kehidupan. Semua mujizat yang dilakukan oleh Yesus bukan untuk kepentingan orang yang disembuhkan, tetapi untuk kepentingan pemberitaan Injil. Karena itu, Yesus juga memberikan kuasa yang sama kepada para rasul, supaya para rasul mengadakan mujizat. Itu semua bertujuan untuk kemuliaan Tuhan. Pada saat itu belum ada kitab suci yang tertulis secara lengkap seperti saat ini, sehingga memerlukan kuasa untuk meyakinkan orang. Hari ini, kita tidak perlu lagi mujizat. Meskipun mujizat itu masih ada dan Tuhan masih memberikan mujizat itu ketika kita berdoa kepada-Nya, tetapi tidak ada lagi orang yang memiliki karunia mujizat. Hanya Yesus dan para rasul saja yang memiliki karunia mujizat, untuk membuktikan Yesus adalah Mesias dan membuktikan bahwa orang-orang yang diberi karunia mujizat adalah rasul Yesus Kristus.

Yesus sudah memperingatkan bahwa di akhir zaman akan datang mesias-mesias palsu yang mengadakan mujizat yang dahsyat, bahkan dengan menggunakan nama Yesus. Mereka meniru Yesus untuk meyakinkan bahwa yang datang itu adalah mesias yang asli. Hari ini, mujizat bisa terjadi ketika kita berdoa dan Tuhan mengabulkan doa kita. Tetapi tidak ada lagi orang-orang khusus yang diberi kuasa untuk mengadakan mujizat. Karena itu, berhati-hatilah, karena mesias palsu itu bahkan akan menyesatkan orang pilihan juga.

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top