Jelajah PB 347 (Yohanes 10:22-31)

Tidak lama kemudian, tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, pada saat musim dingin. Bait Allah itu sendiri dibangun selama empat puluh enam tahun. Karena itu hari pentahbisannya menjadi suatu hari yang penting bagi orang-orang Yahudi. Hari pentahbisan selalu dirayakan, seperti hari ulang tahun. Pada saat itu, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Ketika Yesus berada di sana, orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan bertanya-tanya tentang Dia. Mereka bimbang antara mau percaya dengan tidak percaya bahwa Yesus itu Mesias. Mereka sulit percaya karena mereka tahu dari kota mana Yesus dan keluarga-Nya berasal. Tetapi mereka juga heran dengan tanda-tanda ajaib dan mujizat yang dilakukan oleh Yesus, karena itu adalah tanda Mesias.

Selain itu, para pemimpin Yahudi merasa bahwa kehadiran Yesus menjadi ancaman bagi jabatan dan kedudukan mereka yang terhormat. Mereka sudah menikmati kehidupan yang nyaman. Mereka tidak mau ada orang lain yang mengusik mereka dengan ajaran-ajaran yang benar. Mereka menanyakan itu karena mereka ingin menjebak Yesus. Mereka ingin Yesus berkata dengan terus terang bahwa Dia adalah Mesias. Dengan demikian, ada alasan dan kesempatan bagi orang-orang Yahudi membunuh Yesus, karena ketika Yesus menyatakan diri sebagai Mesias, maka Dia dianggap sedang menghujat Allah.

Yesus tentu tahu dengan hati mereka yang munafik. Yesus menjawab mereka bahwa Dia telah mengatakannya kepada mereka, tetapi mereka tidak percaya. Pekerjaan-pekerjaan Yesus telah dilakukan di antara mereka dan Yesus melakukan semuanya itu atas nama Bapa. Yesus juga mengatakan bahwa mereka tidak termasuk kawanan domba milik Yesus Kristus. Mereka bukanlah orang-orang yang mau sungguh-sungguh percaya kepada Yesus. Ini adalah kumpulan orang-orang munafik, apa yang dibicarakan berbeda dengan isi hatinya. Kawanan domba milik Yesus mendengar suara Yesus dan percaya kepada Yesus. Mereka juga rela untuk mengikut Yesus. Kepada kawanan domba milik kepunyaan-Nya itu, Yesus memberikan hidup kekal dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya. Tuhan Yesus memberikan jaminan kepada mereka bahwa tidak seorang pun akan merebut mereka dari tangan Tuhan Yesus.

Yang percaya kepada Yesus, tidak akan binasa untuk selama-lamanya. Sedangkan yang tidak percaya kepada Yesus, akan binasa untuk selama-lamanya. Orang-orang yang percaya kepada Yesus masih memiliki kehendak bebas untuk lepas dari Yesus. Ketika dia lepas dan tidak lagi mengikut Yesus, maka dia pun akan menuju kepada kebinasaan.

Bapa memberikan kawanan domba itu kepada Yesus, karena memang mereka mau percaya kepada Yesus. Bapa lebih besar dari siapapun. Dia mempunyai kuasa di atas segala-galanya. Lalu Tuhan Yesus memberikan pernyataan terus terang bahwa Yesus dan Bapa adalah satu. Di awal, orang-orang Yahudi meminta Yesus untuk berterus terang atas jati diri-Nya. Tetapi, pada saat Yesus berterus terang, justru Dia akan dilempari dengan batu oleh orang-orang Yahudi tersebut. Sangat jelas bahwa mereka munafik dan mau menjebak Yesus. Mereka tidak mencari kebenaran, tetapi sedang mengancam Yesus.

Ini adalah salah satu pernyataan yang tercatat di dalam Alkitab bahwa Yesus adalah Tuhan. Yesus satu dengan Bapa di sorga, tidak lebih tinggi atau lebih rendah.

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top