Cara Lahir Baru (Jelajah PB 312)

Yohanes 3:1-7

Seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi, datang kepada Yesus. Dia termasuk orang Farisi yang berposisi sebagai pemimpin. Dia juga seorang pengajar di agama Yahudi. Dia datang kepada Yesus pada waktu malam. Tentu ini jauh lebih baik daripada tidak pernah datang kepada Yesus sama sekali. Mungkin dia memiliki rasa penasaran yang cukup besar, setelah sekian lama ia melihat apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Dia mungkin juga mendengar dan melihat ketika Tuhan Yesus mengajar, mengadakan mujizat, sehingga ia memutuskan untuk datang malam-malam kepada Tuhan Yesus.

Nikodemus ini seorang yang cerdas, ketika kita melihat apa yang ditanyakan kepada Yesus. Dia bisa membedakan mana yang datangnya dari Tuhan dan mana yang bukan. Ketika dia melihat apa yang dilakukan oleh Yesus, dia penasaran dan ingin lebih tahu. Karena itu dia datang kepada Tuhan Yesus dan berkata bahwa dia sudah mengamati dan bahwa tidak mungkin kalau Yesus itu bukan datang dari Tuhan. Karena Yesus mengadakan tanda-tanda dan mujizat yang seperti itu. Yesus telah melakukan hal-hal yang telah dinubuatkan di Perjanjian Lama.

Tetapi kita harus hati-hati untuk masa sekarang ini, karena Tuhan Yesus juga sudah menubuatkan bahwa hari-hari ini Anti-Kristus atau Iblis akan melakukan tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang dahsyat untuk menyesatkan orang.

Yesus menjawab bahwa sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, maka ia tidak dapat melihat kerajaan Allah. Pernyataan ini tentu membingungkan Nikodemus. Nikodemus baru mendengar istilah “dilahirkan kembali”, berbeda dengan kita yang sudah sering mendengar dan diberitahu tentang arti “dilahirkan kembali.”

Nikodemus menyatakan kebingungannya kepada Yesus. Apakah seseorang perlu masuk ke rahim ibunya lalu dilahirkan kembali? Ini adalah pemahaman secara umum dari aspek jasmaniah. Sedangkan Tuhan Yesus berbicara tentang kelahiran kembali dari aspek rohani. Yesus menjelaskan bahwa dilahirkan kembali artinya dilahirkan dari air dan Roh, ia yang bisa masuk ke dalam kerajaan Allah.

Perlu diketahui ada perbedaan istilah antara kerajaan Allah dan kerajaan Sorga. Kerajaan Sorga menunjuk kepada suatu tempat yang ada di Sorga, di mana Tuhan berada. Yang ditekankan adalah lokasi atau tempatnya. Sedangkan kerajaan Allah, yang ditekankan adalah lingkup rohani, kuasa dan pengaruh. Di mana kuasa Allah diterima, maka kerajaan Allah sampai di situ. Kerajaan Allah adalah kerajaan milik atau kepunyaan Allah. Kerajaan Allah meliputi kerajaan yang di Sorga maupun yang di bumi, yang menjadi milik Tuhan.

Tidak mungkin orang bisa masuk ke dalam kerajaan Allah (lingkup rohani) jika dia tidak dilahirkan secara rohani melalui air dan Roh. Air berarti baptisan. Peristiwa pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis, baptisan dilakukan kepada orang-orang yang sudah bertobat. Baptisan air tidak menyelamatkan, tetapi yang menyelamatkan adalah pertobatan seseorang, yang berbalik dari kehidupan lama menjadi hidup percaya penuh kepada Tuhan Yesus.

Views: 12

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top