Ibadah Simbolik Tidak Berlaku Lagi (Jelajah PB 311)

Yohanes 2:15-25

Yesus melihat semuanya itu dan itulah yang membuat bangsa-bangsa lain tidak bisa melihat terang. Inilah yang menyebabkan bangsa lain tersesat makin jauh, karena mereka tidak mendapat kesempatan untuk menyembah Tuhan yang benar, yaitu Tuhan yang disembah dan seharusnya diperkenalkan oleh orang Yahudi. Orang Yahudi ternyata sudah gagal menjadi saksi Tuhan, telah gagal menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Seharusnya mereka mempunyai masa yang panjang untuk menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran, yaitu sejak Taurat diturunkan sampai Yohanes Pembaptis berseru-seru di padang gurun.

Melihat semua itu Tuhan Yesus marah. Dia membuat cambuk dari tali, kemudian Tuhan Yesus mengusir para pedagang tersebut. Meja-meja tempat perdagangan dibalikkan. Uang-uang dihamburkan ke tanah. Kita bisa membayangkan, pasti pada waktu itu terjadi keributan yang sangat besar. Yesus berkata kepada mereka semua supaya tidak lagi menjadikan rumah Bapa menjadi tempat untuk berjualan. Ketika orang-orang Yahudi menantang Yesus, maka Yesus berkata supaya tempat itu dirombak dan Yesus akan membangunnya dalam tiga hari.

Sebenarnya Tuhan Yesus menginginkan supaya bait Allah itu benar-benar dirombak. Karena sejak Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus Kristus, maka tidak perlu lagi ibadah simbolik. Di dalam Lukas 16:16 dikatakan, “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai pada zaman Yohanes.” Di dalam Matius 11:13 dikatakan, “Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes.” Ibadah simbolik Perjanjian Lama hanya berlaku sampai tampilnya Yohanes. Hal itu terjadi karena Sang Juruselamat yang disimbolkan sudah datang. Ibadah simbolik hanya bayangan saja. Di dalam Kolose 2:16-17 dikatakan, “Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.” Jadi semua simbol itu adalah bayangan.

Ketika Tuhan Yesus datang, ketika Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus dan berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” maka sesungguhnya apa yang dijanjikan oleh Tuhan, apa yang disimbolkan pada ibadah simbolik Perjanjian Lama sudah selesai. Kita hari ini memakai kitab Perjanjian Lama untuk mencocokan apa yang ada pada Yesus Kristus, apa yang dilakukan dan diperbuat oleh Tuhan Yesus Kristus. Dari sanalah kita bisa tahu dan yakin bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu. Dialah Juruselamat yang menebus dosa kita, yang menyelamatkan kita dari maut.

Ketika Tuhan Yesus berkata bahwa Dia akan membangun bait Allah dalam tiga hari, yang dimaksud itu adalah tubuh-Nya sendiri yang akan mati kemudian bangkit kembali dalam tiga hari. Pada saat itu, banyak orang percaya dalam nama Yesus. Mereka melihat tanda-tanda yang diadakan oleh Yesus, yaitu tanda-tanda bahwa Dia adalah Mesias. Tuhan Yesus tahu hati manusia. Karena setelah selesai ibadah simbolik, maka Yesus melihat ibadah setiap orang dari hatinya. Apa yang kita lakukan pada saat ini, Tuhan tahu. Tuhan tidak lagi melihat apa yang kita perbuat, karena seringkali apa yang kita perbuat tidak mencerminkan hati kita. Tuhan melihat hati kita, ketulusan hati kita. Jika hati kita baik dan tulus, maka perbuatan kita akan mengikutinya. Perbuatan yang dilakukan dengan hati yang baik dan tulus, akan menjadi kesaksian yang baik bagi banyak orang, sehingga orang yang melihat perbuatan kita pun akan diberkati.

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top