Jelajah PB 288 (Lukas 22:7-23)

Tuhan Yesus dan para murid merencanakan untuk melaksanakan makan atau perjamuan malam menjelang Paskah. Mereka makan roti yang tidak beragi, yang sebenarnya melambangkan Anak Allah yang tidak berdosa, tidak tercampur dengan ragi. Roti seperti ini tidak terasa enak. Melalui hari raya seperti inilah keturunan orang-orang Yahudi mendapatkan cerita mengenai Paskah yang pernah terjadi pada nenek moyang mereka. Mereka harus melakukan semuanya ini sampai yang disimbolkan tiba.

Pada saat Tuhan Yesus merencanakan makan Paskah, terjadi satu mujizat lagi. Tuhan Yesus sudah mempersiapkan segala sesuatu sebelumnya, melalui seseorang yang membawa kendi berisi air. Orang tersebut telah mempersiapkan sebuah ruangan yang besar yang sudah lengkap dengan segala sesuatu yang diperlukan untuk makan Paskah. Ini membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan yang maha kuasa, yang mengendalikan segala sesuatu di alam semesta ini. Tuhan Yesus juga bisa mengendalikan hati manusia yang ingin mengasihi-Nya dengan tulus.

Perjamuan malam ditetapkan. Di dalam Alkitab, perjamuan ini dinamakan perjamuan malam atau perjamuan Tuhan. Tidak pernah disebut istilah perjamuan kudus di dalam Alkitab. Tidak ada perjamuan yang bisa menguduskan orang. Istilah ini dipakai oleh sebagian besar gereja pada saat ini. Tetapi istilah itu kurang tepat karena tidak tercantum di dalam Alkitab. Jika menggunakan istilah perjamuan kudus, maka maknanya akan sangat berbeda. Banyak orang menganggap bahwa dengan melaksanakan perjamuan kudus, maka mereka akan dikuduskan. Padahal perjamuan Tuhan itu tidak dimaksudkan untuk menguduskan orang, tetapi untuk mengingat akan penyaliban Tuhan Yesus, sehingga kita tidak main-main dengan hidup ini.

Di dalam 1 Korintus 10:21 diistilahkan dengan perjamuan Tuhan. Di dalam 1 Korintus 11:20 juga diistilahkan dengan perjamuan Tuhan. Tujuan perjamuan Tuhan adalah untuk mengingat akan Tuhan. Sedangkan istilah perjamuan kudus tidak ada di dalam Alkitab. Tuhan menetapkan perjamuan malam dengan cara mengambil roti, mengucap syukur dan memecah-memecahkannya dan memberikan kepada para murid sambil berkata, “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Sesudah makan, Yesus mengambil cawan dan berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.”

Perjamuan Tuhan ini tidak mempunyai khasiat apa-apa. Tuhan tetapkan ini sebagai peringatan akan Tuhan. Perjamuan Tuhan tidak akan menyembuhkan penyakit. Perjamuan Tuhan tidak akan menguduskan atau menghapus dosa manusia. Perjamuan Tuhan tidak akan membuat kita menjadi berkuasa atau melakukan hal-hal yang supranatural. Roti yang dipakai dalam perjamuan itu juga tidak akan berubah menjadi daging atau tubuh Tuhan. Jika terjadi seperti itu, maka berhati-hatilah, perjamuan itu sudah tidak sesuai dengan yang tujuannya atau sudah disalahgunakan.

Perjamuan Tuhan ditetapkan bagi kita supaya kita mengingat atau mengenang akan kematian Tuhan Yesus yang sudah menebus dosa kita. Dengan cara demikian, kita bisa menggunakan kehidupan kita yang sudah ditebus oleh Yesus ini dengan sebaik-baiknya. Kita diingatkan supaya bersyukur atas kebaikan Tuhan dan kasih Tuhan kepada kita. Karena itulah perjamuan Tuhan ini dilakukan oleh orang-orang yang sudah benar-benar percaya kepada Tuhan.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top