Jelajah PB 283 (Lukas 21:7-8)

Tuhan Yesus mengatakan sesuatu yang akan datang mengenai Bait Allah dan kota Yerusalem. Hari ini, kita yang masih hidup bisa mengetahui bahwa nubuatan tentang Bait Allah yang hancur, sudah digenapi. Kota Yerusalem pernah dikepung, Bait Allah dibakar habis. Ketika para murid meminta tanda, sebenarnya tanda-tanda yang diberikan oleh Tuhan Yesus bukan soal tanda mengenai kehancuran Bait Allah dan Yerusalem saja, tetapi juga tentang akhir zaman (bandingkan dengan Matius 24).

Ada penafsiran mengenai dispensasional. Jika pada saat itu bangsa Yahudi menerima Yesus sebagai Mesias dan Raja orang Yahudi, maka Dia akan disalibkan oleh bangsa Romawi. Yesus akan bangkit, lalu bangsa Yahudi akan mengalami masa penganiayaan selama tujuh tahun, dianiaya oleh bangsa Romawi. Setelah itu baru masuk kepada kerajaan seribu tahun. Tetapi karena bangsa Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias dan Raja mereka, maka pendirian kerajaan seribu tahun (kerajaan Daud) itu ditunda. Di dalam Roma 11:25 dikatakan, “Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.” Saat ini adalah kesempatan bagi bangsa-bangsa selain Yahudi untuk masuk sampai penuh. Baru sesudah itu, kerajaan seribu tahun datang.

Di dalam Kisah Para Rasul 1:6-7, ketika para murid bertanya tentang pemulihan kerajaan Israel, Tuhan Yesus menjawab bahwa para murid tidak perlu tahu masa dan waktu yang sudah ditetapkan oleh Bapa. Ini menunjukkan bahwa kerajaan seribu tahun pasti akan terjadi. Bagi kita yang percaya bahwa Alkitab adalah firman Tuhan, kita juga harus percaya dengan nubuatan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus ini. Waktu seribu tahun ini tercatat di dalam kitab Wahyu 20.

Di saat-saat akhir memasuki masa penganiayaan tujuh tahun, Tuhan Yesus memberikan peringatan supaya kita waspada terhadap penyesatan. Banyak orang akan datang menggunakan nama Yesus atau Mesias dan mereka mengaku sebagai mesias. Yesus dengan tegas mengatakan supaya kita tidak mengikuti mereka. Jika kita menguji segala sesuatu, kita akan tahu bahwa hari-hari ini penyesatan terjadi sangat dahsyat. Penyesatan ini terjadi bukan di luar kekristenan, tetapi justru terjadi di dalam kekristenan itu sendiri.

Ketika penyesat-penyesat itu datang, justru mereka menyerukan supaya sesama Kristen tidak saling menuduh sesat. Jika kita tidak bisa menguji segala sesuatu dengan baik, maka kita tidak sedang waspada. Padahal Tuhan Yesus memberitahukan kepada kita supaya kita benar-benar waspada, tidak lengah sedikitpun. Kita perlu mengidentifikasi setiap pengajaran yang kita dapatkan. Kita perlu menguji, mana yang benar dan mana yang salah.

Jika pengajaran itu menggunakan kekerasan, bisa dipastikan bahwa pengajaran itu salah. Kebenaran diberitakan tanpa perlu dengan kekerasan. Pengajaran yang sesat, selalu meminta perlindungan atau dukungan dari pemerintah. Mereka bahkan menggunakan kuasa pemerintah untuk menerapkan pengajaran mereka, karena mereka tidak mempunyai argumentasi yang kuat untuk mendukung pengajaran tersebut. Kita harus menggunakan Alkitab dan akal budi untuk menguji segala sesuatu, supaya kita pun tidak masuk dalam kesesatan tersebut.

Views: 9

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top