Jelajah PB 282 (Lukas 21:5-7)

Bait Allah adalah bangunan yang megah. Meskipun beberapa kali bangsa-bangsa lain berusaha untuk menghancurkannya, tetapi kemegahan Bait Allah itu tetap mengagumkan. Memang Bait Allah di zaman Tuhan Yesus berbeda dengan pada saat masa Salomo. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa Bait Allah adalah bangunan yang sangat megah yang ada di kota Yerusalem, pada saat itu.

Bukan hanya orang-orang Yahudi saja yang kagum dengan bangunan Bait Allah ini, tetapi orang-orang di luar Yahudi juga. Berbagai hiasan ada di sana, ada batu-batu yang indah dan berbagai barang persembahan. Tetapi Tuhan Yesus justru bernubuat bahwa Bait Allah itu akan hancur. Akan tiba saatnya bahwa bangunan Bait Allah akan rata dengan tanah. Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan. Bukan hanya Bait Allah yang hancur, tetapi juga kota Yerusalem.

Ketika orang-orang mendengar apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus pada waktu itu, pasti mereka terperanjat. Bangunan Bait Allah pada saat itu adalah bangunan yang terhebat dibandingkan dengan bangunan-bangunan lainnya. Menurut catatan tradisi, Bait Allah dibangun dalam kurun waktu empat puluh enam tahun. Dinding bagian dalam dilapisi emas. Tiang-tiang penyangganya juga bukan tiang sembarangan. Jika bangunan biasa berusia empat puluh enam tahun, pasti bangunan itu sudah mulai rusak.

Yesus mengatakan nubuatan itu sekitar tahun tiga puluhan masehi. Hari ini, apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus itu terbukti benar. Jika sampai hari ini, bangunan Bait Allah itu masih tetap berdiri kokoh, tentu kita akan meragukan apa yang dikatakan oleh Yesus tersebut. Bait Allah sudah hancur total. Bait Allah sendiri sebenarnya sudah tidak berguna lagi, karena setelah zaman Yesus, maka setiap orang akan masuk kepada ibadah hakikat. Ibadah ini tidak lagi dibatasi dengan tempat, kiblat, cara dan waktu.

Pada saat Tuhan Yesus mengatakan nubuatan itu, murid-murid juga bertanya kepada Yesus, kapan hal itu akan terjadi. Murid-murid juga bertanya mengenai tanda yang akan ada ketika hal itu terjadi, yaitu ketika bangunan Bait Allah hancur. Di sini Tuhan Yesus membuktikan bahwa Dia maha tahu. Dia tahu segala sesuatu yang terjadi, baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Hal itu membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan. Pada waktu itu, Tuhan juga memakai nabi untuk bernubuat. Di dalam Ulangan 18:18-22 dikatakan bahwa seorang nabi harus dapat bernubuat. Dia harus berkata tentang sesuatu yang akan datang. Jika terbukti bahwa apa yang dikatakan itu benar, maka dia adalah nabi. Tetapi jika apa yang dikatakan itu ternyata salah dan tidak terbukti, maka orang itu harus dihukum mati, menurut tradisi orang Yahudi.

Jika hari-hari ini ada orang yang mengaku diri sebagai nabi, kita bisa mengujinya. Tetapi sejak Tuhan Yesus datang ke dunia, tidak ada lagi orang yang bisa melakukan hal itu, sampai hari ini. Memang beberapa orang pada saat ini menyebut diri sebagai nabi, mereka juga mempunyai pengikut. Tetapi mereka tidak bisa membuktikan bahwa diri mereka adalah nabi dari Tuhan. Sejak pewahyuan berhenti sampai kitab Wahyu 22:21, Tuhan tidak lagi mengangkat orang menjadi nabi. Jika setelah itu ada yang mengaku diri nabi, maka dia pasti nabi yang sesat, bukan nabi dari Tuhan.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top