Jelajah PB 280 (Lukas 20:41-47)

Selanjutnya Tuhan Yesus bertanya kepada orang Saduki dan para ahli Taurat, “Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah Anak Daud?” Daud di dalam Mazmur 110 mengatakan, “Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.” Daud menyebut Mesias sebagai Tuannya, bagaimana mungkin Mesias itu menjadi Anak Daud? Tuhan Yesus mengajak mereka berpikir. Jika Mesias atau Yesus itu bukan Anak Allah, berarti Dia adalah manusia yang berdosa. Jika Dia manusia berdosa, maka Dia tidak akan mungkin bisa menjadi Juruselamat. Ada banyak bagian dari Alkitab yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Di dalam  1 Yohanes 5:20 jelas dikatakan, “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.” Demikian juga di dalam Lukas 19:44 dikatakan bahwa kedatangan Yesus adalah peristiwa Allah sedang melawat umat-Nya.

Pada saat Yesus memberikan perintah untuk membaptis, Yesus mengatakan bahwa kita membaptis orang di dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Artinya, Yesus sendiri sederajat dengan Bapa. Jika Yesus adalah manusia biasa (bukan Tuhan), tidak mungkin Dia mendapatkan tempat yang sederajat dengan Bapa dan Roh Kudus. Yesus juga memiliki sifat-sifat Tuhan dan nama-nama Ilahi. Dia juga disebut sebagai Anak Allah Yang Maha Tinggi.

Meskipun sudah banyak sekali penjelasan tentang ke-Tuhan-an Yesus, tetapi para ahli Taurat tetap tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Bukan itu saja, orang-orang zaman sekarang pun banyak yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan Tuhan. Banyak orang tidak bisa memahami atau mengerti kebenaran tentang hal ini. Bukan hanya orang yang di luar Kristen, bahkan orang yang mengaku sebagai orang Kristen pun seringkali ragu-ragu dengan ke-Tuhan-an Yesus. Mereka hanya menganggap Yesus sebagai manusia biasa, sebagai ciptaan, padahal Dia adalah Tuhan Sang Pencipta dunia ini.

Lalu Tuhan Yesus memberikan nasihat kepada para murid supaya mereka waspada terhadap para ahli Taurat. Padahal para ahli Taurat baru saja memuji Yesus. Ada banyak hal yang dicela oleh Yesus terhadap para ahli Taurat ini. Para ahli Taurat suka berjalan-jalan dengan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, suka duduk paling depan di rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka juga suka menelan rumah janda-janda dan mengelabuhi mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Yesus berkata bahwa mereka akan menerima hukuman yang lebih berat.

Jika tidak hati-hati, para rohaniwan akan bisa terjebak dalam hal seperti ini. Karena itu Tuhan Yesus memberikan peringatan kepada para murid, dan tentunya kepada kita juga. Jangan sampai kita seperti para ahli Taurat yang suka mengelabuhi para janda, datang ke rumah mereka dan di sana mereka berdoa panjang-panjang. Sebenarnya, kita bisa doa dalam waktu yang panjang, tetapi doa pribadi, bukan doa di depan umum. Jangan sampai kita berdoa untuk mengelabuhi orang lain. Jika kita berdoa di depan umum, belajar untuk berdoa dengan tulus dan sederhana, bukan dengan kata-kata yang dibuat-buat, tetapi dengan kata-kata yang tepat serta padat. Kata yang kita ucapkan di dalam doa harus sesuai dengan maknanya.

Views: 127

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top