Jelajah PB 274 (Lukas 19:45-48)

Pada saat Tuhan Yesus masuk ke kota Yerusalem, maka Tuhan sedang melawat umat-Nya di sana. Hari ini Tuhan tidak melawat umat-Nya, tetapi Tuhan mengutus Roh Kudus untuk tinggal di dalam hati orang-orang percaya. Sesampainya di Yerusalem, Tuhan Yesus membersihkan Bait Allah. Bait Allah adalah tempat yang seharusnya dipakai untuk berdoa kepada Tuhan. Tetapi pada waktu itu justru dipakai sebagai tempat untuk berdagang.

Pada waktu itu, ketika orang-orang hendak berdoa kepada Tuhan di Bait Allah, mereka masih melakukannya dengan simbolik, yaitu membakar domba atau korban bakaran. Ternyata, Bait Allah pada saat itu sudah tidak lagi dipakai sebagai tempat beribadah dengan benar dan tulus. Mereka telah menjadikan Bait Allah sebagai tempat untuk menjual domba.

Bangsa Yahudi dan orang-orang non-Yahudi yang sudah menyembah Tuhan orang Yahudi, biasanya mereka akan mempersembahkan korban di Bait Allah pada hari-hari tertentu, misalnya pada saat merayakan Paskah. Orang-orang yang datang ke Bait Allah bukan hanya orang-orang Yerusalem, tetapi juga orang-orang dari luar Yerusalem, bahkan dari luar Israel. Daripada mereka membawa korban persembahan dari jauh, menyeret domba dari tempat mereka, banyak dari antara mereka yang memilih untuk datang ke Yerusalem dengan membawa uang dan membeli korban persembahan di Yerusalem.

Lama kelamaan, para pedagang berpikir supaya bisa menjual korban persembahan di tempat yang terdekat dengan Bait Allah. Kemungkinan besar para pedagang itu ada juga yang membayar para imam, supaya mereka bisa berdagang sedekat mungkin dengan Bait Allah. Akhirnya, halaman yang seharusnya dipakai untuk tempat bangsa lain (non-Yahudi) datang berdoa di situ, dipakai untuk tempat berdagang. Bangsa-bangsa lain yang ingin ikut berdoa di sana, harus berdoa bersama dengan domba-domba yang akan dikorbankan. Mereka juga membuat aturan bahwa uang yang layak untuk dipersembahkan adalah uang khusus. Uang yang biasa mereka gunakan sehari-hari dianggap sebagai uang yang tidak kudus. Karena itulah, bukan hanya pedagang korban persembahan saja, tetapi juga ada penukar-penukar uang.

Karena itulah Tuhan Yesus marah kepada mereka. Tuhan Yesus mengusir para pedagang dan penukar uang itu. Yesus berkata bahwa Bait Allah itu adalah rumah doa, tetapi mereka sudah menjadikannya sebagai sarang penyamun. Setelah membersihkan Bait Allah, tiap-tiap hari Tuhan Yesus mengajar di dalam Bait Allah itu. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, karena seluruh rakyat terpikat kepada Yesus dan ingin mendengarkan Dia.

Sebelum saatnya tiba, tidak ada seorang pun yang bisa menjamah-Nya. Tetapi setelah saatnya tiba, mereka semua menggenapkan semua yang tertulis dalam Alkitab. Di dalam Alkitab kita, ada nubuatan yang bersifat negatif dan positif. Karena itu, kita harus waspada, jangan sampai kita menggenapi nubuatan yang bersifat negatif. Contoh orang-orang yang menggenapkan nubuatan yang bersifat negatif adalah orang-orang Farisi, ahli Taurat, orang-orang Yahudi yang meneriakkan untuk menyalibkan Yesus, serta salah satu murid Yesus yang menyerahkan Yesus, yaitu Yudas Iskariot.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top