Orang kaya yang datang kepada Tuhan tidak menyangka bahwa pada akhirnya dia harus menyerahkan semua hartanya dan mengikut Yesus. Selain itu, sebenarnya dia juga belum mengerti tentang yang dimaksudkan oleh Tuhan tersebut. Karena itu, pada akhirnya dia tidak bisa melakukan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, karena secara duniawi dia sangat kaya. Yang sedang berbicara kepadanya itu adalah Tuhan yang maha kuasa. Kita sendiri juga mungkin akan melakukan hal yang sama, seandainya kita ada di posisi dia pada saat itu. Jika kita mengasihi Tuhan, maka kita akan selalu ingin berada di sisi Tuhan, tidak akan mempedulikan harta benda duniawi. Itu juga yang dilakukan oleh para murid pada waktu mereka pertama kali diajak untuk mengikut Yesus. Pada saat Tuhan Yesus memanggil mereka, mereka serta merta meninggalkan pekerjaan mereka, meninggalkan harta yang mereka punya dan ikut Yesus.
Orang di dunia ini, semakin mereka kaya, maka mata mereka semakin tertutup dengan hal-hal rohani. Semakin kaya, ada kecenderungan untuk semakin jauh dari Tuhan. Karena itu, jika pada saat ini pembaca renungan sedang dalam posisi sebagai orang kaya, berhati-hatilah. Jangan sampai kekayaan yang kita miliki, membutakan mata hati dan pikiran kita. Jangan sampai kekayaan yang ada pada kita, membuat kita semakin sombong dan semakin jauh dari Tuhan. Yesus berkata bahwa orang kaya sangat sukar masuk sorga, seperti onta yang masuk lobang jarum. Bukan berarti orang kaya tidak bisa masuk sorga, tetapi yang paling penting adalah jangan sampai hati kita terjebak dan terbelenggu dengan kekayaan yang kita punya pada saat ini.
Tidak mungkin manusia masuk sorga. Jangankan yang kaya, yang mempunyai dosa sekecil apapun juga tidak mungkin masuk sorga. Sorga adalah tempat yang maha kudus. Tetapi tidak demikian bagi Tuhan, karena Tuhan mempunyai jalan, sehingga manusia bisa masuk sorga. Yesus Kristus dikirim dan tersalib di atas kayu salib menanggung dosa seisi dunia. Jika orang mau bertobat dan percaya kepada-Nya, akan diselamatkan. Yesuslah jalan menuju ke sorga.
Mendengar semua yang diperbincangkan tersebut, akhirnya para murid juga bertanya mengenai upah. Karena mereka semua juga telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus. Pada saat itu ternyata para murid juga masih menginginkan upah duniawi. Yesus berkata bahwa setiap orang yang karena Kerajaan Allah telah meninggalkan rumahnya, istrinya atau saudaranya, orang tuanya atau anak-anaknya, akan menerima kembali lipat kali ganda pada masa itu serta menerima kehidupan kekal di masa yang akan datang.
Yesus sebenarnya memberikan berkat rohani. Tetapi secara duniawi pun, ketika kita menjadi orang percaya, kita juga mempunyai saudara di dalam Tuhan. Ada saudara-saudara kita, karena iman kepada Yesus Kristus, mereka harus meninggalkan keluarganya. Bahkan ada di antara mereka yang ditolak atau diusir dari keluarga mereka. Tetapi mereka akan mendapatkan saudara-saudara seiman, yang menguatkan mereka. Kalau kita berkorban untuk melayani Tuhan, maka Tuhan tidak akan mungkin merugikan kita. Tuhan tidak akan pernah berhutang kepada kita. Tuhan akan memperhatikan dan menyertai kita. Nilai yang paling tinggi adalah upah di dalam kekekalan. Kita tidak perlu kuatir ketika melayani Tuhan dengan tulus. Ketulusan itulah yang membawa sukacita besar di dalam hidup kita, sehingga kita bisa melakukan banyak hal di dunia ini. Kita bisa melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya, karena pada dasarnya itulah bentuk ucapan syukur kita kepada-Nya.
Views: 3