Jelajah PB 267 (Lukas 18:18-22)

Ada seorang pemimpin yang datang kepada Yesus dan bertanya mengenai hidup kekal. Yesus justru balik bertanya, mengapa Dia disebut sebagai Guru yang baik. Yesus berkata bahwa tidak seorang pun yang baik selain daripada Allah saja. Dari perkataan Yesus ini, ada juga yang berkata bahwa ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan. Justru dari perkataan Yesus ini, Tuhan Yesus ingin mendapatkan keyakinan dari orang yang bertanya tersebut, dia sendiri percaya Yesus Allah atau tidak? Tidak ada seorang pun yang baik selain Tuhan, tetapi orang tersebut saat itu berani mengatakan bahwa Yesus adalah Guru yang baik. Jika dia mengatakan bahwa Yesus adalah Guru yang baik, sedangkan tidak ada seorang pun yang baik selain Tuhan, berarti orang tersebut sedang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Jika pembaca bingung tentang hal ini, silahkan renungkan dulu perkataan di atas, sampai paham.

Yesus sedang menguji orang tersebut, apakah Dia benar-benar percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, atau perkataannya itu hanya sekedar basa-basi saja? Tuhan Yesus ingin mendapatkan pengakuan dari orang tersebut. Hari ini, ada kalangan yang mengaku Kristen tetapi tidak mau mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan. Mereka menyebut diri sebagai saksi Yehova. Saksi Yehova mengatakan bahwa Yesus itu ciptaan, sama seperti manusia yang lain. Tetapi justru dari ayat ini, Tuhan Yesus ingin mendapatkan pengakuan dari orang tersebut, bahwa Yesus adalah Tuhan, karena yang baik hanyalah Tuhan. Di dalam Yohanes 14:9, Yesus berkata, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.” Pada waktu itu Filipus belum yakin bahwa Yesus adalah Tuhan, Pencipta dunia ini. Dia masih mencari Bapa, padahal ketika Dia melihat Yesus maka sebenarnya ia juga sedang melihat Bapa.

Orang yang bertanya kepada Yesus itu mencoba mencari tahu bagaimana cara masuk sorga melalui perbuatan. Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang salah, karena kita sendiri tahu bahwa masuk sorga tidak bisa dengan perbuatan kita. Masuk sorga itu adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia dengan cuma-cuma. Yang paling penting adalah kita percaya kepada Dia. Tetapi ternyata Tuhan Yesus menjawab dengan mengikuti pertanyaan orang tersebut. Tuhan Yesus berkata bahwa jika orang tersebut mau masuk sorga dengan perbuatan, maka dia harus melakukan semua hukum Taurat dengan sempurna, tanpa celah sedikitpun. Yang Tuhan Yesus sampaikan baru sikap atau perilaku kepada manusia, belum terhadap Tuhan. Tetapi tentang hal itu, orang tersebut sudah merasa sombong. Dia mengatakan bahwa telah melakukan semua itu sejak masa mudanya. Dari logika manusia, sebenarnya juga tidak mungkin orang tersebut dapat melakukan semuanya itu dengan sempurna.

Lalu Yesus menambahkan sikap yang harus dilakukan oleh orang itu terhadap Tuhan. Yang harus dia lakukan adalah menjual semua harta yang dia miliki, lalu membagikan hasil penjualan itu kepada orang-orang miskin. Dengan cara begitu, dia akan mendapatkan harta di sorga. Setelah melakukan semua itu, Yesus mengundang dia untuk mengikuti-Nya. Sebenarnya Tuhan menuntut kepada kita semua untuk mengasihi Tuhan lebih dari apapun juga yang ada di dunia ini. Jika kita percaya ada sorga dan kekekalan, seharusnya kita melakukan hal-hal yang baik yang bisa membawa kita menyimpan harta dalam kekekalan. Inilah bentuk kasih yang dituntut oleh Tuhan bagi orang yang percaya, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hidup kita.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top